Mataram (ANTARA) - Organisasi nirlaba yang berpusat di Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Nusa Tenggara Barat berikhtiar untuk mengirim sebanyak 1.000 ton bantuan logistik untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat, dan banjir di Kalimantan Selatan.
Kepala ACT Cabang NTB Juaini Pratama, di Mataram, Sabtu, mengatakan ikhtiar pengiriman 1.000 ton logistik dengan tema "Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan" tersebut direncanakan akan bertolak dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada pertengahan Februari 2021.
"Kapal Kemanusiaan untuk Sulbar, dan Kalsel akan menjadi wujud dari kolaborasi besar kedermawanan masyarakat NTB," katanya.
Setelah terjadinya bencana, menurut Juaini, puluhan ribu masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Kondisi para pengungsi tidak hanya serba kekurangan, namun juga terancam paparan virus COVID-19. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dalam memenuhi kebutuhan para korban gempa di Sulbar dan Banjir Kalsel.
Ia menambahkan bantuan yang diikhtiarkan dikirim sebagai respon dan bentuk keprihatinan atas bencana di seluruh Indonesia, khususnya yang terjadi di dua provinsi tersebut. Sebab, warga NTB pernah mengalami bencana serupa pada 2018, dan seluruh Indonesia juga bahu-membahu memberikan bantuan.
"Dulu kita dibantu, sekarang saatnya membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana," ujarnya.
Ia menyebutkan bantuan yang akan dikirim targetnya adalah kebutuhan pangan hingga kebutuhan darurat lainnya yang sangat diperlukan.
Kapal Kemanusiaan yang akan mengangkut bantuan diperkirakan berangkat pada pertengahan Februari. Dalam kurun waktu tersebut, ACT mengajak masyarakat NTB untuk bersama-sama mendukung keberangkatan Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan itu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagai program masterpiece ACT, Kapal Kemanusiaan pernah mengirimkan bantuan untuk gempa Lombok, gempa Palu, musibah kelaparan di Papua, bahkan bantuan ke Palestina, Rohingya hingga ke Somalia.
"Sebagai anak negeri, inilah saatnya kita bergerak bersama selamatkan bangsa dengan melayarkan Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa penggerak kebaikan, bangsa yang peduli, saling tolong menolong dan membantu sesama," kata Juaini.
Kepala ACT Cabang NTB Juaini Pratama, di Mataram, Sabtu, mengatakan ikhtiar pengiriman 1.000 ton logistik dengan tema "Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan" tersebut direncanakan akan bertolak dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada pertengahan Februari 2021.
"Kapal Kemanusiaan untuk Sulbar, dan Kalsel akan menjadi wujud dari kolaborasi besar kedermawanan masyarakat NTB," katanya.
Setelah terjadinya bencana, menurut Juaini, puluhan ribu masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Kondisi para pengungsi tidak hanya serba kekurangan, namun juga terancam paparan virus COVID-19. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dalam memenuhi kebutuhan para korban gempa di Sulbar dan Banjir Kalsel.
Ia menambahkan bantuan yang diikhtiarkan dikirim sebagai respon dan bentuk keprihatinan atas bencana di seluruh Indonesia, khususnya yang terjadi di dua provinsi tersebut. Sebab, warga NTB pernah mengalami bencana serupa pada 2018, dan seluruh Indonesia juga bahu-membahu memberikan bantuan.
"Dulu kita dibantu, sekarang saatnya membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana," ujarnya.
Ia menyebutkan bantuan yang akan dikirim targetnya adalah kebutuhan pangan hingga kebutuhan darurat lainnya yang sangat diperlukan.
Kapal Kemanusiaan yang akan mengangkut bantuan diperkirakan berangkat pada pertengahan Februari. Dalam kurun waktu tersebut, ACT mengajak masyarakat NTB untuk bersama-sama mendukung keberangkatan Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan itu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagai program masterpiece ACT, Kapal Kemanusiaan pernah mengirimkan bantuan untuk gempa Lombok, gempa Palu, musibah kelaparan di Papua, bahkan bantuan ke Palestina, Rohingya hingga ke Somalia.
"Sebagai anak negeri, inilah saatnya kita bergerak bersama selamatkan bangsa dengan melayarkan Kapal Kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa penggerak kebaikan, bangsa yang peduli, saling tolong menolong dan membantu sesama," kata Juaini.