Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan kegiatan tes usap (swab test) antigen COVID-19 secara massal, kepada pedagang dan pengunjung di sejumlah pasar tradisional sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Untuk swab antigen hari ini, kita turun ke Pasar Pagutan dan Pasar Dasan Agung dengan target sampel sekitar 50 orang. Bila perlu sebanyak-banyaknya," kata Kabag Ops Polresta Mataram Kompol Taufik yang ditemui di sela memantau sekaligus mengawasi pelaksanaan swab test di Pasar Dasan Agung di Mataram, Senin.
Dikatakan, kegiatan tes usap antigen masal di pasar tradisional dilakukan secara acak baik ke pedagang maupun pengunjung pasar, dengan melibatkan petugas dari puskesmas dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Namun kita sayangkan, ternyata jumlah pedagang dan pengunjung yang mau di swab antigen sangat minim. Sebenarnya, setiap titik kita targetkan 50 orang tapi mau hanya sekitar 5-6 orang," katanya.
Padahal, katanya, kegiatan ini membantu masyarakat secara gratis untuk mengetahui kondisi kesehatannya, sehingga bisa melaksanakan aktivitas dengan nyaman karena sudah yakin bahwa mereka bebas COVID-19.
Karenanya, untuk mendapatkan sampel dan agar masyarakat mau di swab antigen, pihaknya telah memberikan sosialisasi terhadap lokasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan tes usap antigen masal.
Untuk hari ini, tim menyasar sembilan lokasi, selain dua pasar tradisional juga ke Trans Mart, Mataram Mall, Niaga Supermarket, BRI Pagesangan, Bank Mandiri Sriwijaya, BCA dan Danamon di Ampenan.
"Untuk hasilnya sample, kita serahkan ke satgas dan masyarakat akan dihubungi secara khusus melalui telepon seluler," katanya.
Menyinggung warga yang menolak dites usap antigen COVID-19, Taufik mengatakan, itu hak mereka sebab dalam hal ini tidak ada unsur pemaksaan. "Tapi kita berharap masyarakat mau sukarela melakukan tes usap sehingga pemerintah juga mengetahui kondisi kesehatan warganya," katanya.
Sementara Kepala Pasar Dasan Agung, Budiawan mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan tes usap antigen masal tersebut, pedagang dan pengunjung juga diingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, selama beraktivitas di pasar.
Dari pengelola pasar, katanya, untuk menginformasi tentang swab test tidak pernah diinformasikan agar pedagang bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Tapi, pedagang sudah tahu duluan dari mulut ke mulut dan media sosial, sehingga kondisi pasar langsung sepi begitu tahu akan ada petugas Satgas COVID-19 melakukan swab test.
"Pagi-pagi sudah mulai ramai, tapi begitu dengan akan ada petugas berangsur pasar sepi bahkan banyak yang belum membayar retribusi. Dari 300 pedagang, yang masih tidak sampai 50 orang," ujarnya.
"Untuk swab antigen hari ini, kita turun ke Pasar Pagutan dan Pasar Dasan Agung dengan target sampel sekitar 50 orang. Bila perlu sebanyak-banyaknya," kata Kabag Ops Polresta Mataram Kompol Taufik yang ditemui di sela memantau sekaligus mengawasi pelaksanaan swab test di Pasar Dasan Agung di Mataram, Senin.
Dikatakan, kegiatan tes usap antigen masal di pasar tradisional dilakukan secara acak baik ke pedagang maupun pengunjung pasar, dengan melibatkan petugas dari puskesmas dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Namun kita sayangkan, ternyata jumlah pedagang dan pengunjung yang mau di swab antigen sangat minim. Sebenarnya, setiap titik kita targetkan 50 orang tapi mau hanya sekitar 5-6 orang," katanya.
Padahal, katanya, kegiatan ini membantu masyarakat secara gratis untuk mengetahui kondisi kesehatannya, sehingga bisa melaksanakan aktivitas dengan nyaman karena sudah yakin bahwa mereka bebas COVID-19.
Karenanya, untuk mendapatkan sampel dan agar masyarakat mau di swab antigen, pihaknya telah memberikan sosialisasi terhadap lokasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan tes usap antigen masal.
Untuk hari ini, tim menyasar sembilan lokasi, selain dua pasar tradisional juga ke Trans Mart, Mataram Mall, Niaga Supermarket, BRI Pagesangan, Bank Mandiri Sriwijaya, BCA dan Danamon di Ampenan.
"Untuk hasilnya sample, kita serahkan ke satgas dan masyarakat akan dihubungi secara khusus melalui telepon seluler," katanya.
Menyinggung warga yang menolak dites usap antigen COVID-19, Taufik mengatakan, itu hak mereka sebab dalam hal ini tidak ada unsur pemaksaan. "Tapi kita berharap masyarakat mau sukarela melakukan tes usap sehingga pemerintah juga mengetahui kondisi kesehatan warganya," katanya.
Sementara Kepala Pasar Dasan Agung, Budiawan mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan tes usap antigen masal tersebut, pedagang dan pengunjung juga diingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, selama beraktivitas di pasar.
Dari pengelola pasar, katanya, untuk menginformasi tentang swab test tidak pernah diinformasikan agar pedagang bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Tapi, pedagang sudah tahu duluan dari mulut ke mulut dan media sosial, sehingga kondisi pasar langsung sepi begitu tahu akan ada petugas Satgas COVID-19 melakukan swab test.
"Pagi-pagi sudah mulai ramai, tapi begitu dengan akan ada petugas berangsur pasar sepi bahkan banyak yang belum membayar retribusi. Dari 300 pedagang, yang masih tidak sampai 50 orang," ujarnya.