Bejat!! Tiga pelajar di Mataram setubuhi gadis 14 tahun secara bergilir

id pelajar,perkosa,setubuhi,gadis,polisi,mataram,polresta mataram

Bejat!! Tiga pelajar di Mataram setubuhi gadis 14 tahun secara bergilir

Ilustrasi. (ANTARA/HO)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menangani kasus tiga pelajar usia 17 tahun yang diduga menyetubuhi seorang gadis berusia 14 tahun secara bergilir.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Mataram Iptu Eko Ari Prastya di Mataram, mengungkapkan bahwa penanganan kasus ini berawal dari tindak lanjut laporan keluarga korban yang berasal dari Kabupaten Lombok Barat.

"Tindak lanjut laporan, kami mengamankan tiga pelajar asal Mataram ini atas dugaan tindak pidana asusila," kata Iptu Eko Ari.

Adapun tiga pelajar tersebut berinisial BA, WD, dan MI. Kepolisian kini masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku.

"Jadi, belum ada tersangka. Pendalaman masih kami lakukan," ujarnya.

Baca juga: Tidak kuat tahan nafsu, AS tega setubuhi tetangganya yang masih pelajar

Dari keterangan korban, Eko Ari mengatakan dugaan perbuatan pidana asusila tersebut bermula dari kenalan dengan seorang pria usia remaja berinisial FJ melalui media sosial Instagram.

Usai kenalan, FJ mengajak korban menginap di rumah temannya. Korban pun dijemput FJ bersama salah seorang terduga pelaku inisial BA di rumahnya di wilayah Lombok Barat pada Jumat (23/5).

"Jadi, korban sudah menyiapkan pakaian dari rumah, sebanyak tiga pasang. Memang sudah ada niatnya mau kabur dari rumah untuk menginap di rumah teman FJ," ucap Eko Ari.

Usai dijemput FJ bersama BA, korban dibawa ke Pantai Selingkuh yang berada di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Tidak lama berada di pantai, datang dua terduga pelaku lainnya, WD dan MI.

Korban kemudian diajak oleh FJ dan tiga terduga pelaku pergi ke rumah WD. Saat berada di rumah WD, korban sempat meminta diantarkan pulang. Namun, FJ menahannya dan menyuruh korban menginap di rumah WD.

Baca juga: Miris, seorang pelajar SMA diperkosa dua pria di Lombok Tengah

Persetubuhan kemudian terjadi pada Sabtu pagi (24/5). Kali pertama, korban disetubuhi sebanyak dua kali oleh BA.

Lanjut pada sore harinya, korban kembali disetubuhi oleh WD dan MI. Awalnya korban disetubuhi secara bergantian. Kemudian lanjut secara bersamaan.

"Pengakuan korban, awalnya sendiri-sendiri, selanjutnya bersamaan, saling tonton," katanya.

Eko Ari menyampaikan bahwa korban berada di rumah WD hingga Selasa (27/5). Setelah itu, korban pindah ke rumah salah seorang teman terduga pelaku inisial AD. Selama di rumah AD, korban mengaku tidak pernah disetubuhi siapa pun.

Baca juga: Guru ASN di Lombok jadi tersangka kasus perkosa anak didiknya

Kasus ini terungkap usai pihak keluarga mencari keberadaan korban yang tidak ada kabar dan pulang ke rumah.

Pihak keluarga awalnya meminta bantuan rekan korban inisial IN mencari tahu keberadaan korban. IN kemudian dapat menghubungi dari salah seorang terduga pelaku, yakni BA dan menanyakan keberadaan korban.

Saat dihubungi IN, BA mengakui dirinya sedang bersama korban. IN kemudian meminta agar bisa bertemu dengan korban.

Dari kesepakatan dengan BA, IN diajak bertemu di wilayah Loang Baloq, Kota Mataram. Saat bertemu di sana, ternyata IN sudah bersama keluarga korban dan aparatur dusun.

"Pada saat ketemu di Loang Baloq, dijebak lah sama keluarga korban. Ada kadus (kepala dusun) dan lainnya," ujar Eko Ari.

Baca juga: Polisi ungkap kasus pelajar di NTB sekap dan perkosa pacar di bawah umur
Baca juga: Preman kampung perkosa pelajar asal Loteng saat berkemah di Pantai Kaliantan

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.