Mataram (ANTARA) - Sejumlah peristiwa menarik di Nusa Tenggara Barat pada Kamis (19/12) masih perlu dibaca warga Lombok.
Berikut berita yang diragkum Antara NTB, yaitu:
1. Kajati NTB:Penanganan korupsi usaha PT GNE masih penyelidikan
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan penanganan kasus dugaan korupsi pada sejumlah kegiatan PT Gerbang NTB Emas (GNE) masih berjalan dalam tahap penyelidikan.
"Untuk kasus PT GNE, masih pengumpulan data dan bahan keterangan, penanganan masih penyelidikan," kata Kajati NTB Enen Saribanon di Mataram, Kamis.
Baca beritanya di sini
2. Pemkot Lombok Timur gencarkan tanam mangrove di Pantai Tanjung Luar
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama komunitas sosial melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan penanaman bibit pohon mangrove di Pantai Tanjung Luar dalam rangka menjaga kelestarian kawasan tersebut.
"Kebersihan adalah kunci utama dalam pengembangan pariwisata, dengan pantai yang bersih dan indah dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Penjabat Bupati Lombok Timur H Muhammad Juaini Taofik saat ikut melaksanakan kegiatan penghijauan di Lombok Timur, Kamis.
Baca beritanya di sini
3. Pengamanan tempat ibadah selama Nataru 2024 di NTB ditingkatkan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan bahwa pengamanan tempat-tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 di daerah itu akan ditingkatkan.
Asisten II Sekretaris Daerah NTB Fathul Ghani mengatakan pengamanan tempat ibadah harus menjadi prioritas dan dipastikan berjalan lancar agar umat Kristiani yang merayakannya khusyuk menjalankan ibadah.
"Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi saudara kita yang merayakan Natal," ujarnya di Mataram, Kamis.
Baca beritanya di sini
4. Bejat!! Seorang ayah di Lombok Tengah perkosa anak kandungnya
Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengamankan seorang ayah inisial FRM (46) yang merupakan terduga pelaku rudapaksa (persetubuhan) terhadap anak kandungnya yang masih berstatus pelajar.
“Pelaku FRM diamankan, karena diduga melakukan persetubuhan terhadap anak kandungnya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP),” kata Kasat Reskrim Iptu Luk Luk il Maqnum di Lombok Tengah, Kamis.
Baca beritanya di sini
5. SK belum diteken gubernur, Pelantikan Pimpinan DPRD Dompu tertunda
Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Dompu terus tertunda akibat belum diterimanya Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
"SK nya sebenarnya sudah diterbitkan dan telah ditanda tangan oleh PJ Gubernur. Namun, belum di stempel dan di kasi nomor surat saja" ungkap Ketua DPRD Dompu terpilih, Ir. Muttakun saat dihubungi ANTARA sembari menunjukkan fisik SK yang tidak ingin di ekspos terlebih dahulu, Jumat.
Baca beritanya di sini