Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan bahwa pengamanan tempat-tempat ibadah pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 di daerah itu akan ditingkatkan.
Asisten II Sekretaris Daerah NTB Fathul Ghani mengatakan pengamanan tempat ibadah harus menjadi prioritas dan dipastikan berjalan lancar agar umat Kristiani yang merayakannya khusyuk menjalankan ibadah.
"Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi saudara kita yang merayakan Natal," ujarnya di Mataram, Kamis.
Pada 19 Desember 2024, Pemerintah Provinsi NTB bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral kesiapan Operasi Lilin Rinjani 2024 dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru.
Baca juga: Apel siaga, PLN NTB siap amankan pasokan listrik Natal dan Tahun Baru
Fathul menuturkan arus lalu lintas harus juga dipastikan teratasi karena tingkat keramaian saat pergantian tahun semakin meningkat, terutama di jalan nasional dari Kota Mataram menuju Kabupaten Lombok Timur.
Dia meminta kepada semua pihak terkait untuk menyusun langkah terbaik dalam mengurai kemacetan lalu lintas.
"Masalah arus lalu lintas juga perlu menjadi atensi kita bersama agar tercipta kenyamanan masyarakat merayakan pergantian tahun,” ucap Fathul.
Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan mengungkapkan pengamanan Natal dan tahun baru merupakan pertaruhan Nusa Tenggara Barat di mata dunia.
Baca juga: Pemprov NTB diminta awasi harga bahan pokok jelang Nataru 2025
Hadi menuturkan bahwa masyarakat, terkhusus wisatawan yang berkunjung, harus diberikan pelayanan terbaik dari segi pariwisata, kebersihan serta keamanan agar para pengunjung yang merayakan ibadah Natal dan tahun baru di tempat wisata yang ada di Nusa Tenggara Barat merasa nyaman dan aman.
Polda NTB menyiapkan 1.385 personel, 20 pos pengaman, 11 pos pelayanan, dan 3 pos pelayanan terpadu untuk mengamankan Natal dan tahun baru.
“Semua sudah kami siapkan pengamanan dengan melibatkan tokoh dan masyarakat. Negara hadir serta lakukan penguatan komunikasi objek vital dan rekayasa manajemen lalu lintas,” kata Hadi.
Lebih lanjut dia mengingatkan agar lebih meningkatkan sinergisitas dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengamanan meliputi tempat ibadah, hiburan, pariwisata hingga pusat perbelanjaan yang bersentuhan langsung oleh masyarakat.
“Kunci sebuah operasi adalah sinergisitas. Mari libatkan semua komponen masyarakat,” kata Hadi.
Baca juga: Pasokan pangan di NTB stabil saat Nataru 2024
Baca juga: Natal 2023, GM PLN NTB tinjau langsung kesiapan kelistrikan