Mataram, 22/1 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggandeng PT Buana Raya Lombok dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah setempat melalui kerjasama pengolahan hingga penjualan hasil pertanian yang saling menguntungkan.

        Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan Kehutanan NTB,  H. Mashur, di Mataram, Sabtu, mengatakan, untuk mewujudkan kesejahteraan petani khususnya di NTB diperlukan tiga pilar yang kuat, yaitu petani, swasta dan pemerintah sebagai fasilitator.

        Terkait hal itu, katanya, nota kesepahaman atau "Memorandum of Understanding" (MoU) kerjasama telah ditandatangani oleh Direktur PT Buana Raya Lombok Ir. Irwan Yudha dan Asisten II Setda Nusa Tenggara Barat (NTB) H. M. Nur Asikin Amin Jumat (21/1) malam.

        Hadir pada acara penandatanganan itu diantaranya Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) NTB, H. M. Rusdi, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB H. Dwi Praptomo, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, Hj. Fadliah Ali, dan sejumlah penyuluh pertanian se-NTB.

        Menurut Mashur, petani sebagai produsen perlu mendapatkan kepastian pasar.

        Oleh sebab itu, keberadaan pihak swasta dalam memberikan jaminan penyerapan hasil produksi sangat dibutuhkan, sementara pihak pemerintah menjadi fasilitator terutama dalam memberikan informasi dan teknologi kepada para petani.

         "Jika ketiga pilar tersebut harus bersinergi dan diimpelemtasikan dalam sebuah jalinan kemitraan yang kuat tidak mustahil petani kita akan sejahtera. Saya menyambut baik PT Buana Raya Lombok mau membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di NTB," ujarnya.

        Sementara itu, Direktur PT Buana Raya Lombok Ir. Irwan Yudha menjelaskan, perusahaannya bergerak di bidang pertanian (agrobisnis) dengan konsentrasi sebagai perusahaan distributor hasil bumi dan perdagangan umum.

         "Buana Raya merupakan perusahaan multi nasional yang bergerak di bidang pertanian. Khusus di NTB, kami telah menjalankan usaha selama hampir delapan tahun, namun baru sekarang ada kesempatan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah," ujarnya.

         Menurut dia, pihaknya menjalin kemitraan dengan para petani di NTB, dengan memegang konsep saling menguntungkan. Kerja sama yang dijalin meliputi pengolahan sampai penjualan hasil pertanian yang dihasilkan sesuai prosedur yang dibuat perusahaan tanpa mengabaikan hak-hak petani sebagai mitra kerja.

         Keseriusan PT Buana Raya Lombok dalam membangun kerja sama dengan menggandeng Bakorluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan NTB yang akan membantu memberikan penyuluhan secara terpadu kepada petani binaan.

         "Dengan bantuan para penyuluh yang langsung bersentuhan dengan para petani mitra kami, diharapkan akan memberikan hasil positif bagi perusahaan," ujarnya.

         Adapun ruang lingkup kerja sama yang akan dijalin dengan para petani, kata Irwan, yaitu pengolahan lahan, penyewaan lahan dan pembelian hasil panen. Para petani mitra akan memperoleh bantuan sarana produksi, dengan syarat menjual hasil produksinya kepada perusahaan sesuai dengan harga pasar yang berlaku.

          Beberapa komoditas andalan NTB yang akan diserap oleh PT Buana Raya Lombok seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, paprika, wortel, kentang dan kedelai.

         "Masih banyak lagi komoditi lain yang akan terus kami kembangkan di NTB, dengan menjalin kemitraan dengan para petani. Petani tidak perlu khawatir akan hal-hal yang tidak diinginkan kecuali terjadi sesuatu yang dapat merugikan perusahaan," kata Irwan. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024