Dompu (ANTARA) - Pelaku pemerkosaan terhadap bocah 10 tahun di Kecamatan Rasanae Barat, Bima, ternyata kakak iparnya sendiri berinisial AR.

Korban sendiri meninggal dunia di ruang IGD Puskesmas Paruga sekitar pukul 11.25 Wita, Rabu (24/2).  

Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono melalui siaran persnya, Kamis, menyatakan terduga pelaku atas dugaan pemerkosaan terhadap bocah 10 tahun di Kecamatan Rasanae Barat, akhirnya diamankan ke Markas Komando (Mako) Polres Bima Kota, Rabu (24/2) sekitar pukul 16.30 WITA. 

Dikatakan, guna mengantisipasi aksi main hakim sendiri oleh keluarga korban, terduga pelaku berinisial AR (29) warga Kelurahan Dara, akhirnya diamankan petugas ke Mako Polres Bima Kota.

Awalnya AR diamankan personel Polsek ke Polsek Rasbar dan guna menghindari aksi massa kemudian AR langsung dibawa ke Mako Polres Bima Kota. 

"AR sendiri mengaku takut karena sesaat sebelum korban meninggal, namanya sempat disebut oleh korban," katanya. 

Baca juga: Bocah 10 tahun meninggal diduga akibat kekerasan seksual

Untuk pemeriksaan lebih lanjut kata Kapolres, AR sekarang sedang berada di ruangan Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. "Untuk mempercepat proses  pembuktian kasus tersebut Tim kami sedang melakukan pemeriksaan beberapa saksi dan mengumpulkan alat bukti", ungkapnya. 

Hingga sekarang sudah 3 orang saksi yang sudah diperiksa, mereka semuanya warga Kelurahan Dara. Rencana penyidik akan memanggil saksi lain lagi. 

"AR merupakan kakak ipar korban," Katanya

Sementara barang bukti yang sudah diamankan, kata Kapolres, adalah pakaian yang dikenakan korban saat masuk rumah sakit, penyidik juga akan mengambil hasil visum dari Puskesmas Paruga. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto SIK MSi mengimbau kepada keluarga korban agar tidak melakukan aksi main hakim sendiri, percayakan pada Polisi yang memproses kasus tersebut hingga tuntas.

Sebagai catatan, "Terduga AR sering melakukan perbuatan serupa, namun berhasil dimediasi oleh warga," katanya.

Baca juga: Bejat! kakek 62 Tahun di Bima perkosa gadis di bawah umur hingga hamil

Pewarta : Feri Mukmin Pertama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024