Mataram (ANTARA) - Pemerintah melalui PT PLN (Persero) kembali memberikan stimulus atau bantuan keringanan biaya listrik kepada pelanggan sebagai bagian dan upaya perlindungan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Jumat, menjelaskan kebijakan tersebut merupakan lanjutan dari bantuan bagi pelanggan rumah tangga bersubsidi maupun bisnis dan industri golongan tegangan rendah yang diberikan pada 2020.
"Pada Januari 2021 terdapat 884.656 pelanggan yang menikmati stimulus COVID-19. Hingga, 24 Februari 2021, ada penambahan pelanggan tarif subsidi sebanyak 6.121 pelanggan. Jadi, ada 890.777 pelanggan yang memperoleh manfaat stimulus pada Februari 2021," katanya.
Lasiran menambahkan jumlah pelanggan akan bertambah, mengingat masih ada empat hari terakhir pada Februari yang belum terhitung.
Selain itu, kata dia, diskon tagihan listrik dari PLN berlaku hingga akhir Maret 2021. Adapun khusus untuk kategori pelanggan rumah tangga adalah masyarakat yang memperoleh subsidi, yaitu terdaftar pada Basis Data Terpadu TNP2K.
"Bantuan keringanan biaya listrik atau stimulus ini merupakan komitmen pemerintah untuk membantu kehidupan warga masyarakat yang terdampak COVID-19," ujarnya.
Stimulus tersebut diberikan untuk pelanggan rumah tangga daya 450 volt Ampere (VA) dengan diskon 100 persen tagihan listrik. Lalu diskon 50 persen tagihan listrik bagi pelanggan kategori daya 900 VA bersubsidi. Kemudian, diskon tagihan listrik sebesar 100 persen turut diberikan bagi pelanggan bisnis dan industri berdaya 450 VA.
Selain itu, stimulus juga diberikan untuk pedagang kecil, penyandang masalah sosial, atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
PLN berharap pelanggan listrik penerima stimulus dapat memanfaatkan program ini dengan bijaksana.
"Kami harapkan pelanggan dapat memanfaatkan program ini dengan baik. Dengan begitu, minimal masyarakat dapat terbantu ekonominya," kata Lasiran.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Jumat, menjelaskan kebijakan tersebut merupakan lanjutan dari bantuan bagi pelanggan rumah tangga bersubsidi maupun bisnis dan industri golongan tegangan rendah yang diberikan pada 2020.
"Pada Januari 2021 terdapat 884.656 pelanggan yang menikmati stimulus COVID-19. Hingga, 24 Februari 2021, ada penambahan pelanggan tarif subsidi sebanyak 6.121 pelanggan. Jadi, ada 890.777 pelanggan yang memperoleh manfaat stimulus pada Februari 2021," katanya.
Lasiran menambahkan jumlah pelanggan akan bertambah, mengingat masih ada empat hari terakhir pada Februari yang belum terhitung.
Selain itu, kata dia, diskon tagihan listrik dari PLN berlaku hingga akhir Maret 2021. Adapun khusus untuk kategori pelanggan rumah tangga adalah masyarakat yang memperoleh subsidi, yaitu terdaftar pada Basis Data Terpadu TNP2K.
"Bantuan keringanan biaya listrik atau stimulus ini merupakan komitmen pemerintah untuk membantu kehidupan warga masyarakat yang terdampak COVID-19," ujarnya.
Stimulus tersebut diberikan untuk pelanggan rumah tangga daya 450 volt Ampere (VA) dengan diskon 100 persen tagihan listrik. Lalu diskon 50 persen tagihan listrik bagi pelanggan kategori daya 900 VA bersubsidi. Kemudian, diskon tagihan listrik sebesar 100 persen turut diberikan bagi pelanggan bisnis dan industri berdaya 450 VA.
Selain itu, stimulus juga diberikan untuk pedagang kecil, penyandang masalah sosial, atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
PLN berharap pelanggan listrik penerima stimulus dapat memanfaatkan program ini dengan bijaksana.
"Kami harapkan pelanggan dapat memanfaatkan program ini dengan baik. Dengan begitu, minimal masyarakat dapat terbantu ekonominya," kata Lasiran.