Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengharapkan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Tahun 2021 menjadi momentum bagi seluruh lembaga penyiaran publik bertransformasi ke sistem digital.
"Hari penyiaran ini merupakan momentum kebangkitan lembaga penyiaran karena HUT ke-88, menjadi kebangkitan menyongsong era digital," kata Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Jumat.
Di tengah situasi pandemi COVID-19, Gede juga mengungkapkan bahwa lembaga penyiaran publik menjadi salah satu media yang adaptif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi masalah pandemi sekaligus juga menghindari dari krisis yang lebih besar lagi.
"Oleh sebab itu, seluruh lembaga penyiaran publik harus tetap semangat dan optimis, dengan kreatifitas dan inovasi dalam menyuguhkan informasi yang sehat," katanya.
Harsiarnas diperingati setiap 1 April sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2019.
Kepala Balai Monitoring (Balmon) Spektrum Frekuensi NTB, I Komang Sudiarta mengatakan ada banyak keunggulan siaran digital dibandingkan dengan analog. Seperti televisi digital yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi.
"Segera bermigrasi, agar dapat menikmati keunggulan siaran digital yang jernih," kata Sudiarta.
Ia juga mengingatkan lembaga penyiaran publik bisa mengikuti berbagai perkembangan teknologi, sehingga pada tahun 2022, semua siaran televisi sudah bermigrasi ke digitalisasi.
"Bila belum, maka kami akan menutup izinnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID NTB, Yusron Saudi mengatakan bahwa saat ini konsumsi masyarakat akan informasi media, baik radio maupun televisi sangat tinggi. Hal ini diakibatkan pada era pandemi yang hampir satu tahun, kegiatan dan aktivitas masyarakat terbatas.
Oleh karenanya ia berharap lembaga penyiaran dapat terus menyiarkan informasi yang bermanfaat serta berbagai kondisi terkini pembangunan di NTB, seperti pada sektor andalan pariwisata, sehingga setelah keadaan normal, proses vaksinasi COVID-19 telah dilakukan, tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan, maka kebangkitan pariwisata akan kembali menggerakkan roda perekonomian.
"Akan banyak warga yang berekreasi, menikmati kembali keindahan alam dan laut di NTB," katanya.
"Hari penyiaran ini merupakan momentum kebangkitan lembaga penyiaran karena HUT ke-88, menjadi kebangkitan menyongsong era digital," kata Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Jumat.
Di tengah situasi pandemi COVID-19, Gede juga mengungkapkan bahwa lembaga penyiaran publik menjadi salah satu media yang adaptif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi masalah pandemi sekaligus juga menghindari dari krisis yang lebih besar lagi.
"Oleh sebab itu, seluruh lembaga penyiaran publik harus tetap semangat dan optimis, dengan kreatifitas dan inovasi dalam menyuguhkan informasi yang sehat," katanya.
Harsiarnas diperingati setiap 1 April sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2019.
Kepala Balai Monitoring (Balmon) Spektrum Frekuensi NTB, I Komang Sudiarta mengatakan ada banyak keunggulan siaran digital dibandingkan dengan analog. Seperti televisi digital yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi.
"Segera bermigrasi, agar dapat menikmati keunggulan siaran digital yang jernih," kata Sudiarta.
Ia juga mengingatkan lembaga penyiaran publik bisa mengikuti berbagai perkembangan teknologi, sehingga pada tahun 2022, semua siaran televisi sudah bermigrasi ke digitalisasi.
"Bila belum, maka kami akan menutup izinnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID NTB, Yusron Saudi mengatakan bahwa saat ini konsumsi masyarakat akan informasi media, baik radio maupun televisi sangat tinggi. Hal ini diakibatkan pada era pandemi yang hampir satu tahun, kegiatan dan aktivitas masyarakat terbatas.
Oleh karenanya ia berharap lembaga penyiaran dapat terus menyiarkan informasi yang bermanfaat serta berbagai kondisi terkini pembangunan di NTB, seperti pada sektor andalan pariwisata, sehingga setelah keadaan normal, proses vaksinasi COVID-19 telah dilakukan, tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan, maka kebangkitan pariwisata akan kembali menggerakkan roda perekonomian.
"Akan banyak warga yang berekreasi, menikmati kembali keindahan alam dan laut di NTB," katanya.