Mataram (ANTARA) - Perempuan Indonesia Maju (PIM) mendorong kaum perempuan di Nusa Tenggara Barat ikut mengambil peran memanfaatkan potensi ekonomi lokal untuk memperkuat kesejahteraan keluarga sehingga tidak sampai berpikir menjadi tenaga kerja di luar negeri secara ilegal.
"Harapan kami dengan adanya PIM NTB bisa berperan memberdayakan kaum perempuam di NTB, dari berbagi sektor, baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan hidup," kata Ketua PIM Pusat Lana T. Kunjoroe, pada pelantikan pengurus DPD PIM NTB, di Mataram, Kamis.
Ia berharap dengan terbentuknya PIM NTB yang menjalankan berbagai program pemberdayaan akan berdampak terhadap upaya menghilangkan perempuan di daerah itu pergi bekerja ke luar negeri secara ilegal.
"Kami juga ada PIM di Hong Kong, dan bermitra dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk memberdayakan perempuan Indonesia yang bekerja secara resmi di negara itu," ujar Lana.
Ketua PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memberdayakan dan memperkuat peran kaum perempuan di segala bidang.
"PIM ini multi profesi. Artinya siapa pun boleh, ada pengacara, notaris, dan aparatur sipil negara yang punya pikiran sama untuk bagaimana menyejahterakan masyarakat, khususnya perempuan terutama dari sisi ekonomi," kata Ganefi usai dilantik sebagai Ketua PIM NTB yang pertama.
Sebelum kepengurusan PIM NTB dikukuhkan, kata dia, pihaknya sudah bergerak menjalankan berbagai aksi dalam rangka mencerdaskan kaum perempuan, khususnya di bidang ekonomi.
Sebagai langkah awal, PIM NTB menjalin kemitraan dengan OJK untuk mengedukasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah tentang industri keuangan dan pemasaran produk secara digital.
Wanita yang pernah menjadi anggota dewan perwakilan daerah dua periode itu menambahkan upaya mempromosikan usaha kuliner yang dijalankan kaum perempuan di pantai Ampenan Kota Mataram juga sedang berjalan.
"Kami ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Mataram agar bagaimana Kota Tua Ampenan bisa dikembangkan. Kawasan itu kan sudah terkenal karena memiliki nilai sejarah sebagai pusat perdagangan di NTB, pada jaman penjajahan Belanda," ucap Ganefi.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB itu juga akan menjalin sinergitas dengan Pemerintah Provinsi NTB, dan pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan berbagai program pemberdayaan bagi kaum perempuan.
Ganefi juga akan menggandeng organisasi lain, salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB untuk sama-sama memajukan kaum perempuan dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal.
Menurut dia, masing-masing kabupaten/kota punya keunggulan ekonomi lokal, seperti Lombok Tengah dengan kuliner tradisionalnya, Lombok Barat dengan potensi pariwisatanya, bahkan di Lombok Utara sudah ada contoh kelompok perempuan yang berhasil budi daya udang vaname.
"Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kebersamaan memajukan kaum perempuan NTB," ucap Ganefi.
"Harapan kami dengan adanya PIM NTB bisa berperan memberdayakan kaum perempuam di NTB, dari berbagi sektor, baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan hidup," kata Ketua PIM Pusat Lana T. Kunjoroe, pada pelantikan pengurus DPD PIM NTB, di Mataram, Kamis.
Ia berharap dengan terbentuknya PIM NTB yang menjalankan berbagai program pemberdayaan akan berdampak terhadap upaya menghilangkan perempuan di daerah itu pergi bekerja ke luar negeri secara ilegal.
"Kami juga ada PIM di Hong Kong, dan bermitra dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk memberdayakan perempuan Indonesia yang bekerja secara resmi di negara itu," ujar Lana.
Ketua PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memberdayakan dan memperkuat peran kaum perempuan di segala bidang.
"PIM ini multi profesi. Artinya siapa pun boleh, ada pengacara, notaris, dan aparatur sipil negara yang punya pikiran sama untuk bagaimana menyejahterakan masyarakat, khususnya perempuan terutama dari sisi ekonomi," kata Ganefi usai dilantik sebagai Ketua PIM NTB yang pertama.
Sebelum kepengurusan PIM NTB dikukuhkan, kata dia, pihaknya sudah bergerak menjalankan berbagai aksi dalam rangka mencerdaskan kaum perempuan, khususnya di bidang ekonomi.
Sebagai langkah awal, PIM NTB menjalin kemitraan dengan OJK untuk mengedukasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah tentang industri keuangan dan pemasaran produk secara digital.
Wanita yang pernah menjadi anggota dewan perwakilan daerah dua periode itu menambahkan upaya mempromosikan usaha kuliner yang dijalankan kaum perempuan di pantai Ampenan Kota Mataram juga sedang berjalan.
"Kami ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Mataram agar bagaimana Kota Tua Ampenan bisa dikembangkan. Kawasan itu kan sudah terkenal karena memiliki nilai sejarah sebagai pusat perdagangan di NTB, pada jaman penjajahan Belanda," ucap Ganefi.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB itu juga akan menjalin sinergitas dengan Pemerintah Provinsi NTB, dan pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan berbagai program pemberdayaan bagi kaum perempuan.
Ganefi juga akan menggandeng organisasi lain, salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB untuk sama-sama memajukan kaum perempuan dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal.
Menurut dia, masing-masing kabupaten/kota punya keunggulan ekonomi lokal, seperti Lombok Tengah dengan kuliner tradisionalnya, Lombok Barat dengan potensi pariwisatanya, bahkan di Lombok Utara sudah ada contoh kelompok perempuan yang berhasil budi daya udang vaname.
"Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kebersamaan memajukan kaum perempuan NTB," ucap Ganefi.