Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan kawasan Taman Bersepeda (Bike Park) di Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Menteri PUPR, pada prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional.
Penataan kawasan Taman Bersepeda yang berada di Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, ini mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada 15 Juli 2020 dan telah selesai pada April 2021.
Pembangunan fasilitas yang ada menggunakan biaya APBN TA 2020-2021 senilai Rp17 miliar dengan lingkup pekerjaan yakni track sepeda santai (track biru), talud kolam, plaza 1 dan 2, track BMX, track kayu dan beton, serta pagar keliling.
Kawasan Taman Bersepeda Meninting memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif seluas 2,7 hektare yang diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau taman kota, sehingga memberikan kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara di Kabupaten Lombok Barat.
Ruang Terbuka Hijau yang dilengkapi dengan lintasan sepeda ini tidak hanya sebagai area publik untuk mendorong kreativitas masyarakat dan menggairahkan semangat berolahraga, khususnya penggemar sepeda di NTB, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisatawan pada Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika-Lombok.
Manfaat lain dari kawasan ini adalah mendukung ekosistem pembinaan olahraga sepeda di NTB dan tujuan wisata yang representatif (sport tourism) di kawasan DPSP Mandalika-Lombok. Jarak tempuh menuju kawasan tersebut sekitar 80 menit melalui jalur darat dari Bandara Internasional Lombok (BIL).
Dukungan infrastruktur pada DPSP Mandalika - Lombok diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," katanya.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Menteri PUPR, pada prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional.
Penataan kawasan Taman Bersepeda yang berada di Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, ini mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada 15 Juli 2020 dan telah selesai pada April 2021.
Pembangunan fasilitas yang ada menggunakan biaya APBN TA 2020-2021 senilai Rp17 miliar dengan lingkup pekerjaan yakni track sepeda santai (track biru), talud kolam, plaza 1 dan 2, track BMX, track kayu dan beton, serta pagar keliling.
Kawasan Taman Bersepeda Meninting memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif seluas 2,7 hektare yang diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau taman kota, sehingga memberikan kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara di Kabupaten Lombok Barat.
Ruang Terbuka Hijau yang dilengkapi dengan lintasan sepeda ini tidak hanya sebagai area publik untuk mendorong kreativitas masyarakat dan menggairahkan semangat berolahraga, khususnya penggemar sepeda di NTB, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisatawan pada Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika-Lombok.
Manfaat lain dari kawasan ini adalah mendukung ekosistem pembinaan olahraga sepeda di NTB dan tujuan wisata yang representatif (sport tourism) di kawasan DPSP Mandalika-Lombok. Jarak tempuh menuju kawasan tersebut sekitar 80 menit melalui jalur darat dari Bandara Internasional Lombok (BIL).
Dukungan infrastruktur pada DPSP Mandalika - Lombok diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," katanya.