Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat  Sitti Rohmi Djalilah meminta perempuan di wilayah itu dapat menjadi "agent of change" atau agen perubahan untuk melestarikan bumi.

Hal tersebut disampaikan Sitti Rohmi Djalillah saat membuka Seminar Internasional Bertajuk "Perempuan dan Bumi" yang diselenggarakan oleh Geopark Rinjani Lombok bersama IAGI NTB dalam rangka peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi dan Hari Kartini di Mataram, Kamis.

Rohmi menjelaskan, perempuan dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga sering memanfaatkan alam sebagai elemen untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hubungan perempuan dengan lingkungan hidup sangat dekat dan sangat intim. Dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga, hampir seluruh aktivitas perempuan bersinggungan dengan lingkungan dan sumber daya alam.

Karena itu, terkadang pemanfaatan yang tidak bertanggung jawab dan bahkan kerusakan pada sumber daya alam ini, terjadi akibat kemiskinan dan keterbelakangan kaum perempuan dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Ketidaktahuan kaum perempuan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan sehingga tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya telah merusak lingkungan.

"Sebagai media edukasi pertama dan utama bagi keluarga, perempuan bisa berperan sebagai "agent of change" harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan tentang pemeliharaan alam. Hal ini dapat dilakukan mulai dari lingkungan terkecil. Mulai dari diri sendiri dan keluarga," ujarnya.

Oleh karena itu wagub berharap baik perempuan maupun laki-laki dapat menyadari bahwa kaun perempuan mampu menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Termasuk dalam melestarikan bumi.

"Karena sifat alamiah perempuan sebagai pemelihara, pembentuk karakter dan pejuang tidak hanya bagi keluarganya, tapi juga untuk pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," katanya.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024