Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinasi Nusa Tenggara Barat menyebutkan, cakupan vaksinasi COVID-19 untuk guru madrasah di Mataram sudah mencapai 90 persen dari sekitar 1.600 orang guru madrasah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin di Mataram, Senin, mengatakan, sisa guru madrasah yang belum divaksin ditargetkan tuntas akhir bulan Mei ini sehingga vaksin dosis kedua selesai begitu libur panjang tahun ajaran baru.

"Pasalnya, kita sudah jadwalkan saat masuk pertama tahun ajaran baru 2021/2022, semua madrasah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM)," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya telah mendorong semua guru terutama di madrasah swasta dan pondok pesantren agar datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan layanan vaksinasi COVID-19.

Tujuannya, agar semua dapat memberikan rasa aman serta nyaman terhadap orang tua dan siswa ketika PTM dibuka secara resmi.

"Dari laporan, rata-rata yang belum melakukan vaksin adalah guru dari madrasah swasta termasuk guru RA. Sedangkan madrasah negeri seperti MI, MTs dan MA rata-rata sudah selesai," katanya.

Lebih jauh Amin mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan guru madrasah masuk kelas, apabila tidak mau divaksin COVID-19 karena alasan pribadi.

"Itu menjadi sanksi bagi guru madrasah yang tidak mau divaksin COVID-19, karena asalan pribadi bukan alasan madis," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024