Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno dari Universitas Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, menilai tujuan pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Kawasan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bisa lebih melancarkan lalu lintas.
"Tujuannya untuk lebih melancarkan lalu lintas, karena dengan adanya jalan bypass tersebut diharapkan tidak akan ada kemacetan," ujar Djoko kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang ingin menuju Kawasan Mandalika bisa lebih lancar, mengingat kawasan tersebut merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN.
Djoko juga menyarankan untuk melancarkan arus lalu lintas antara Bandara Internasional Lombok dan Kawasan Mandalika, perlu dilengkapi sarana angkutan umum.
"Itu penting, setelah pembangunan jalan tersebut harus perlu disediakan sarana angkutan umum menuju KSPN Mandalika," ujar Djoko.
Sebelumnya Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Kawasan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, mengacu pada arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang ditargetkan selesai pada September 2021.
Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok- Kawasan Mandalika memiliki panjang 17,36 km. Trase jalan tersebut langsung menyambungkan Bandara Internasional Lombok dengan Kawasan Mandalika yang menjadi lokasi perhelatan internasional Superbike dan MotoGP.
Pembangunan jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh Bandara International Lombok ke Mandalika dari semula sekitar setengah jam lewat jalan lama, menjadi 15 menit. Kondisi jalan yang lama memutar sepanjang 23 km dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.
Secara layout, menurut Menteri Basuki, Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Kawasan Mandalika sudah bagus dengan lebar 50 meter, 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median. Di beberapa titik juga dilengkapi jembatan, overpass, dan jembatan penyeberangan orang untuk memfasilitasi permukiman di sekitar.
"Tujuannya untuk lebih melancarkan lalu lintas, karena dengan adanya jalan bypass tersebut diharapkan tidak akan ada kemacetan," ujar Djoko kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang ingin menuju Kawasan Mandalika bisa lebih lancar, mengingat kawasan tersebut merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN.
Djoko juga menyarankan untuk melancarkan arus lalu lintas antara Bandara Internasional Lombok dan Kawasan Mandalika, perlu dilengkapi sarana angkutan umum.
"Itu penting, setelah pembangunan jalan tersebut harus perlu disediakan sarana angkutan umum menuju KSPN Mandalika," ujar Djoko.
Sebelumnya Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Kawasan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, mengacu pada arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang ditargetkan selesai pada September 2021.
Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok- Kawasan Mandalika memiliki panjang 17,36 km. Trase jalan tersebut langsung menyambungkan Bandara Internasional Lombok dengan Kawasan Mandalika yang menjadi lokasi perhelatan internasional Superbike dan MotoGP.
Pembangunan jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh Bandara International Lombok ke Mandalika dari semula sekitar setengah jam lewat jalan lama, menjadi 15 menit. Kondisi jalan yang lama memutar sepanjang 23 km dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.
Secara layout, menurut Menteri Basuki, Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Kawasan Mandalika sudah bagus dengan lebar 50 meter, 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median. Di beberapa titik juga dilengkapi jembatan, overpass, dan jembatan penyeberangan orang untuk memfasilitasi permukiman di sekitar.