Mataram (ANTARA) - Serangan ulat bulu kian meluas di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat yang sebelumnya baru ditemukan di Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, kini ada informasi ditemukan di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB Abdul Maad di Mataram, Kamis mengaku belum mendapat laporan resmi mengenai serangan ulat bulu tersebut termasuk mengenai kemungkinan adanya kerugian akibat serangan ulat yang banyak ditemukan di Pulau Jawa itu.
"Saya belum mendapat informasi mengenai kian meluasnya serangan ulat bulu tersebut. Memang ada informasi dari Kabupaten Lombok Utara bahwa ulat bulu ditemukan cukup banyak di Kecamatan Gangga, kami sudah menurunkan petugas untuk memantau di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, ulat bulu yang ditemukan di Lombok ini belum sampai merusak tanaman. Kalau dibiarkan jenis organisme pengganggu tanaman ini tidak merusak, karena ketika sampai pada tahap tertentu akan berubah menjadi kupu-kupu.
"Jenis ulat bulu tidak merugikan asal tidak diganggu. Lebih baik kita jinakkan agar tidak merusak tanaman. Karena itu ulat bulu yang ditemukan sebaiknya dibiarkan, jangan diganggu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB menurunkan tim untuk memeriksa serangan ulat bulu yang terjadi di Desa Apit Aik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, sehingga bisa diambil tindakan cepat dan tepat.
Menurut informasi ada serangan ulat bulu di Desa Apit Aik, Kabupaten Lombok Timur, tetapi baru di satu pohon kedondong. Tim brigade pengendalian hama sudah diterjunkan ke lokasi untuk memeriksa intensitas serangan hama tersebut
Informasi mengenai serangan hama ulat bulu itu diperoleh dari masyarakat yang melaporkan ke penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah setempat. Organisme pengganggu tanaman itu memakan daun muda.
Antisipasi mewabahnya hewan yang termasuk organisme penggangu tanaman tersebut sudah dilakukan jauh hari sebelumnya dengan menyediakan zat pembasmi hama yang dinilai efektif untuk mengendalikan hama dan peyakit tanaman pertanian.
Penyemprotan zat pembasmi hama terhadap ulat bulu yang menyerang tanaman kedondong tersebut dilakukan dengan menggunakan "power sprayer" atau alat semprot berkekuatan tinggi. (*)
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB Abdul Maad di Mataram, Kamis mengaku belum mendapat laporan resmi mengenai serangan ulat bulu tersebut termasuk mengenai kemungkinan adanya kerugian akibat serangan ulat yang banyak ditemukan di Pulau Jawa itu.
"Saya belum mendapat informasi mengenai kian meluasnya serangan ulat bulu tersebut. Memang ada informasi dari Kabupaten Lombok Utara bahwa ulat bulu ditemukan cukup banyak di Kecamatan Gangga, kami sudah menurunkan petugas untuk memantau di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, ulat bulu yang ditemukan di Lombok ini belum sampai merusak tanaman. Kalau dibiarkan jenis organisme pengganggu tanaman ini tidak merusak, karena ketika sampai pada tahap tertentu akan berubah menjadi kupu-kupu.
"Jenis ulat bulu tidak merugikan asal tidak diganggu. Lebih baik kita jinakkan agar tidak merusak tanaman. Karena itu ulat bulu yang ditemukan sebaiknya dibiarkan, jangan diganggu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB menurunkan tim untuk memeriksa serangan ulat bulu yang terjadi di Desa Apit Aik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, sehingga bisa diambil tindakan cepat dan tepat.
Menurut informasi ada serangan ulat bulu di Desa Apit Aik, Kabupaten Lombok Timur, tetapi baru di satu pohon kedondong. Tim brigade pengendalian hama sudah diterjunkan ke lokasi untuk memeriksa intensitas serangan hama tersebut
Informasi mengenai serangan hama ulat bulu itu diperoleh dari masyarakat yang melaporkan ke penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah setempat. Organisme pengganggu tanaman itu memakan daun muda.
Antisipasi mewabahnya hewan yang termasuk organisme penggangu tanaman tersebut sudah dilakukan jauh hari sebelumnya dengan menyediakan zat pembasmi hama yang dinilai efektif untuk mengendalikan hama dan peyakit tanaman pertanian.
Penyemprotan zat pembasmi hama terhadap ulat bulu yang menyerang tanaman kedondong tersebut dilakukan dengan menggunakan "power sprayer" atau alat semprot berkekuatan tinggi. (*)