Mataram,  (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Mataram menduga ulat bulu yang ditemukan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat kemungkinan jenis ulat yang menghasilkan sutra emas, karena itu kini sedang dilakukan penelitian terhadap organisme pengganggu tanaman tersebut.

          "Ulat bulu jenis "Cricula Trifenestrata" yang menyerang pohon jambu mete, di Kabupaten Lombok Utara, itu kemungkinan bisa menghasilkan sutra emas. Untuk memastikan  perlu dilakukan  penelitian lebih lanjut," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) Prof. Sarjan, di Mataram (21/4).

         Informasi tentang ulat yang berpotensi menghasilkan sutra emas itu, kata dia, diperoleh dari tim yang melakukan identifikasi terhadap munculnya ulat bulu wilayah perkebunan jambu mete yang ada di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

         Beberapa anggota tim dari Unram saat ini masih melakukan identifikasi terkait kebenaran ulat bulu yang bisa menghasilkan benang sutra dengan warna emas sebagai bahan baku utama idustri tekstil.

         Ulat bulu yang meresahkan warga Kabupaten Lombok Utara itu, diteliti dan pelihara di Fakultas Pertanian Unram sampai menjadi kupu-kupu dewasa, sehingga hasilnya bisa disimpulkan dalam satu atau dua minggu kedepan.

         Menurut Sarjan, apabila jenis ulat itu berpotensi menghasilkan sutra maka akan memberi nilai ekonomi cukup besar bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara, tentunya dengan memanfaatkan hama tersebut secara benar.

         Jenis ulat bulu yang ada di Lombok Utara berbeda dengan jenis yang ditemukan di sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Bali dan Pulau Jawa.

         "Kalau ternyata benar bisa menghasilkan sutra emas, tentu hama tanaman itu tidak harus dimusnahkan akan tetapi bisa dibudidayakan oleh masyarakat karena nilai jual bahan sutra yang dihasilkan  relatif mahal," ujarnya.

         Ia juga berharap masyarakat tidak cepat panik dengan serangan ulat bulu itu dan menunggu hasil identifikasi dari para peneliti Unram.

         Seperti diketahui, hama ulat bulu menyerang sejumlah tanaman jambu mete di Kecamatan Bayan dan Kayangan.

         Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Kehutanan, Lombok Utara, Munhayadi, serangan ulat bulu dengan ciri kepala berwarna kuning bulu berwarna keamasan itu dinilai tak membahayakan tanaman jambu mete karena sudah menjadi kepompong. (*)

  

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024