Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, capaian target vaksinasi COVID-19 di daerah itu tergantung dari ketersediaan stok vaksin, sebab untuk tenaga kesehatan dan fasilitas lainnya sudah memadai untuk melakukan percepatan cakupan.

"Untuk mencapai target kekebalan kelompok sebesar 70 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 300.000 jiwa, ketersediaan vaksin menjadi hal terpenting," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Apalagi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, cakupan vaksin dosis pertama untuk Kota Mataram per Tanggal 19 Agustus 2021 tercatat 56,33 persen atau 177.758 orang, dan 31,32 persen atau 98.830 orang untuk dosis kedua.

"Kalau melihat data itu, kami bisa simpulkan bahwa antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin COVID-19 tinggi," katanya.

Masyarakat saat ini, lanjut wali kota, tidak perlu dipaksa untuk divaksin COVID-19, sebaliknya mereka secara suka rela datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan vaksinasi dengan alasan demi kesehatan.

"Karenanya, untuk mengimbangi antusias masyarakat tersebut banyak instusi lain yang ikut berpartisipasi membuka layanan vaksinasi COVID-19," katanya.

Dengan demikian, ujar wali kota, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram hampir tidak ada kendala, selama stok vaksin tersedia, kegiatan vaksinasi gratis pada fasilitas kesehatan dapat dilaksanakan.

"Jadi kami bertahap, baik pemerintah pusat maupun provinsi dapat memberikan dukungan dengan mendistribusikan vaksin ke Kota Mataram, ketika stok vaksin mulai menipis," katanya, menambahkan.

Hal senada juga sebelumnya dikatakan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Lalu Martawang, yang berharap agar pemerintah bisa segera memenuhi kebutuhan dosis vaksin, sebab perangkat dan sumber daya manusia (SDM) sangat siap untuk mendukung percepatan vaksinasi.

Tetapi, katanya, soal ketersediaan vaksin, di luar ranah kebijakan pihaknya yang dapat diambil secara spesifik. "Apalagi, dalam posisi ketersediaan vaksin, kami tidak bisa dengan cara membeli, tapi harus menunggu pengiriman dari pemerintah. Berapa yang dikirim, maka itu kami pakai secara maksimal untuk bisa melayani lebih cepat," katanya.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024