Mataram (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim berkomitmen, tidak hanya memberikan kemerdekaan bagi mahasiswa, tapi menjamin keselamatan bagi mahasiswa untuk menggapai cita-cita. 

"Menjadi mahasiswa memiliki kemerdekaan untuk menentukan arah masa depan," katanya saat mengikuti acara Graha Orientasi Unizar (GOU), Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Islam Al-Azhar, yang mengangkat tema "COVID-19" akronim Cooperative, Creative and Independen di usia 19 tahun secara virtual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.

Oleh karena itu, Mendikbudristek memberikan hak kepada seluruh mahasiswa untuk belajar di luar prodi atau di luar kampus selama tiga semester.

Nadiem Makarim, menyatakan mahasiswa bisa mengikuti program merdeka antara lain magang di perusahaan atau organisasi dunia, melakukan riset dengan mengerjakan projek kemanusiaan, merintis wirausaha dan merancang pendidikan didalam maupun luar negeri.

"Semua program ini dirancang untuk memberikan ruang kepada mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis, karena pengalaman itu akan menjadi kendaraan meraih mimpi masa depan," ucapnya. 

Keunggulan kampus merdeka ini lanjutnya, mahasiswa tidak perlu mengorbankan bidang studi, karena Mendikbudristek mewajibkan semua kampus menerapkan sistem transfer kredit 20 SKS untuk program Kampus Merdeka. Bahkan mahasiswa akan mendapatkan uang saku selama mengikuti Kampus Merdeka. 

"Ada juga program beasiswa gelar dan non gelar, komitmen memerdekakan pendidikan tinggi ini, tidak akan membuahkan hasil tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak," kata dia.

Oleh karenanya, diharapkan kepada semua mahasiswa supaya manfaatkan waktu kuliah ini untuk mengenal diri sendiri, membangun jembatan untuk meraih mimpi dan berkontribusi untuk negeri.

Pada kesempatan itu, Nadiem Makarim mengucapkan selamat datang di kehidupan baru sebagai mahasiswa, karena sebagai mahasiswa itu tidak sama dengan kenaikan jenjang sekolah.

Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar, Dr H Nanang Samodra mengatakan, disela-sela COVID-19, masih bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan, meskipun dilakukan secara online. Hal ini karena tuntutan zaman kegiatan belajar secara online, mau tidak mau, suka tidak suka harus di ikuti. Sehingga sangat berharap, mahasiswa baru benar-benar mengikuti program ini agar bisa menyerap apa yang diberikan oleh para dosen dan nantinya mahasiswa akan lebih cepat menyelesaikan pendidikan.

"Pak Menteri berpesan, kampus merdeka belajar ini, mahasiswa diberikan kebebasan dalam belajar, dibandingkan mahasiswa era sebelumnya. Oleh karena itu manfaatkan peluang yang ada," ujarnya.

Nanang Samodra menambahkannya, sangat disadari bahwa tidak semua mahasiswa mampu dari segi ekonomi, namun Mendikbudristek, menjanjikan akan memberikan beasiswa, bukan hanya kepada pendidikan formal saja, melainkan juga pendidikan non formal.

"Manfaatkan peluang ini agar perkuliahan mahasiswa tidak tersendat di tengah jalan," pesan Nanang Samodra 

Di UNIZAR lanjut Nanang Samodra, ada beberapa program studi, termasuk prodi unggulan yakni Fakultas Kedokteran, ada hal spesifik yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yakni perkuliahan mengedepankan humanis, mahasiswa dibimbing oleh dosen dalam konsep bio etik. 

Begitu juga di Fakultas Hukum, yang memiliki pusat simulasi peradilan, mahasiswa bisa belajar beracara untuk menjadi, pencara, hakim dan lainnya, sehingga begitu lulus nanti sudah bisa mencetak lapangan kerja.

Sementara itu, Rektor UNIZAR, Dr Muh Ansyar, menyampaikan kegiatan PKKMB atau kalau di UNIZAR di sebut GOU, bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa dewasa dan mandiri serta mempercepat proses adaptasi dengan lingkungan baru dan memberikan bekal untuk keberhasilan.

Karena, pendidikan di perguruan tinggi, jauh berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya karena di bimbing oleh para dosen 

"Tahun 2021 ini, kita masih dilanda pandemi COVID-19, sehingga proses GOU masih dilakukan secara daring. Manfaatkan momentum ini untuk belajar teknologi, tunjukkan rasa kesatuan dan jadikan ajang ini sebagai revolusi 4.0," katanya.

Disatu sisi, Ketua Panitia GOU 2021, Ika Yuliana Susilawati, menyampaikan bahwa yang mengikuti GOU PKKMB tahun 2021 ini sebanyak 350 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 75 mahasiswa merupakan penerima program KIP.

"Total mahasiswa aktif 2565 orang, jika ditambah dengan yang mengikuti PKKMB, sebanyak 2915 mahasiswa. Saya berharap supaya semua peserta mengikuti kegiatan dengan baik," katanya.

Kegiatan GOU PKKMB 2021 bertema "Covid-19" berlangsung selama 2 hari, mulai tanggal 8 - 9 September 2021, dihadiri oleh jajaran UNIZAR, juga di isi para pemateri internal dan eksternal.
 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024