Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat jumlah ibu hamil yang sudah divaksin COVID-19 sampai Senin (20/9-2021) sebanyak 158 orang atau baru sekitar 6 persen dari target sasaran 2.228 ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 2.228 sasaran ibu hamil tersebut merupakan ibu hamil yang dinilai sudah memenuhi kriteria vaksin salah satunya usia kandungan 17 minggu.
"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ibu hamil ini butuh kerja keras lebih optimal melalui berbagai sosialisasi dan edukasi terhadap ibu hamil yang sudah memenuhi kriteria agar mau divaksin COVID-19," katanya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan vaksin COVID-19 untuk ibu hamil ada enam kendala yang dihadapi. Dua diantaranya, pertama tidak mendapat izin suami dengan berbagai alasan dan kedua karena kondisi kesehatan ibu hamil yang tidak memungkinkan.
"Ini menjadi tantangan kita bersama para nakes, kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat di masing-masing kelurahan dan lingkungan," katanya.
Dikatakan, ibu hamil direkomendasikan mendapatkan vaksin COVID-19, karena ibu hamil dinilai rentan terpapar COVID-19. Karena itu, perlu kerja keras guna memberikan pemahaman kepada ibu hamil terhadap manfaat dari vaksin COVID-19.
Dia mengakui, sebagian ibu hamil memang masih ragu bahkan ada yang takut divanksin COVID-19 sebab menurut mereka itu bisa berdampak terhadap bayi dalam kandungannya.
"Padahal, vaksinasi ibu hamil ini sudah ada rekomendasi dari Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) dan Menteri Kesehatan berdasarkan hasil kajian dari para ahli di bidang itu," ujarnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, sebelumnya mengatakan, salah satu upaya optimaliasi cakupan vaksinasi COVID-19 ibu hamil adalah melalui pendekatan komunitas.
Pendekatan komunitas yang dimaksudkan adalah satgas bekerja sama dengan lurah, lingkungan, kader kesehatan dan PKK, serta peran keluarga terutama dari suami.
"Pendekatan dan peranserta dari para suami juga sangat menentukan cakupan vaksinasi ibu hamil di kota ini. Karena itu, kita berharap suami bisa memberikan motivasi kepada istrinya agar mau divaksin COVID-19," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 2.228 sasaran ibu hamil tersebut merupakan ibu hamil yang dinilai sudah memenuhi kriteria vaksin salah satunya usia kandungan 17 minggu.
"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ibu hamil ini butuh kerja keras lebih optimal melalui berbagai sosialisasi dan edukasi terhadap ibu hamil yang sudah memenuhi kriteria agar mau divaksin COVID-19," katanya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan vaksin COVID-19 untuk ibu hamil ada enam kendala yang dihadapi. Dua diantaranya, pertama tidak mendapat izin suami dengan berbagai alasan dan kedua karena kondisi kesehatan ibu hamil yang tidak memungkinkan.
"Ini menjadi tantangan kita bersama para nakes, kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat di masing-masing kelurahan dan lingkungan," katanya.
Dikatakan, ibu hamil direkomendasikan mendapatkan vaksin COVID-19, karena ibu hamil dinilai rentan terpapar COVID-19. Karena itu, perlu kerja keras guna memberikan pemahaman kepada ibu hamil terhadap manfaat dari vaksin COVID-19.
Dia mengakui, sebagian ibu hamil memang masih ragu bahkan ada yang takut divanksin COVID-19 sebab menurut mereka itu bisa berdampak terhadap bayi dalam kandungannya.
"Padahal, vaksinasi ibu hamil ini sudah ada rekomendasi dari Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) dan Menteri Kesehatan berdasarkan hasil kajian dari para ahli di bidang itu," ujarnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, sebelumnya mengatakan, salah satu upaya optimaliasi cakupan vaksinasi COVID-19 ibu hamil adalah melalui pendekatan komunitas.
Pendekatan komunitas yang dimaksudkan adalah satgas bekerja sama dengan lurah, lingkungan, kader kesehatan dan PKK, serta peran keluarga terutama dari suami.
"Pendekatan dan peranserta dari para suami juga sangat menentukan cakupan vaksinasi ibu hamil di kota ini. Karena itu, kita berharap suami bisa memberikan motivasi kepada istrinya agar mau divaksin COVID-19," katanya.