Kemenkes uji coba vaksin HPV anak laki-laki di provinsi dengan cakupan baik

id vaksin HPV,uji coba vaksin HPV,vaksin HPV anak laki-laki,HPV,Kemenkes

Kemenkes uji coba vaksin HPV anak laki-laki di provinsi dengan cakupan baik

Ketua Tim Kerja Imunisasi Khusus dan Tambahan Kementerian Kesehatan dr. Endang Budi Hastuti (tengah) dalam diskusi tentang vaksin HPV di Jakarta, Jumat (5/12/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melaksanakan uji coba vaksin Human Papillomavirus (HPV) untuk anak laki-laki di provinsi dengan cakupan imunisasi yang baik pada tahun 2026.

"Untuk anak laki-laki, memang kami ada rencana untuk memulai imunisasi HPV ini di tahun 2026. Kami sedang berproses akan melakukan di beberapa provinsi dulu, tentunya provinsi dengan cakupan imunisasi HPV yang cukup baik," kata Ketua Tim Kerja Imunisasi Khusus dan Tambahan Kementerian Kesehatan dr. Endang Budi Hastuti di Jakarta, Jumat.

Endang menegaskan, Kemenkes akan bekerja sama dengan berbagai pihak yang ahli dalam komunikasi untuk mematahkan mitos tentang vaksin HPV yang beredar di masyarakat.

"Setelah capaian imunisasi HPV ini sudah cukup baik, pemerintah bersama semua mitra yang memang ahli dalam komunikasi ini, akan kami minta untuk bisa mengemas seperti apa promosi dan edukasi kepada masyarakat. Beberapa pihak sudah melangkah ke sana, itu sudah cukup bagus, ya," ujar dia.

Saat ini, baru 13 provinsi di seluruh Indonesia yang telah mencapai cakupan vaksin HPV untuk anak perempuan usia kelas 5 SD sesuai target 90 persen.

Baca juga: Kemenkes menargetkan 90 persen anak laki-laki dan perempuan vaksin HPV di 2030

Sosialisasi dan edukasi secara masif terkait vaksin untuk mencegah kanker serviks tersebut terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, utamanya dengan melibatkan para guru, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.

"Sampai dengan 23 November 2025, sudah ada 13 provinsi yang bisa mencapai target di atas 90 persen. Kita menargetkan di tahun ini untuk imunisasi HPV anak perempuan usia kelas 5 SD itu 90 persen, ini sudah ada 13 provinsi dan 173 kabupaten/kota yang berhasil mencapai, meski masih banyak juga yang belum mencapai," ucap Endang.

Ia menjelaskan, imunisasi HPV tersebut sudah dimulai sejak Bukan Agustus 2025 bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah untuk vaksinasi HPV (BIAS HPV), di mana setiap bulan Kemenkes rutin memantau dan mengundang pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk menyampaikan capaiannya.

Baca juga: Vaksin HPV tak sebabkan kemandulan

"Mereka tiap bulan menyampaikan cakupan mereka sudah sampai berapa, kemudian membahas kira-kira ada kendala apa. Namun, masih banyak provinsi yang hingga bulan November masih belum belum memulai, sehingga kami cakupannya masih rendah, karena beberapa daerah itu enggak punya dana untuk melakukan imunisasi HPV ini," ujarnya.

Selain vaksinasi, Kemenkes juga mengingatkan pentingnya skrining dini sebagai langkah deteksi kanker serviks. Saat ini, pemerintah telah menyediakan layanan skrining gratis menggunakan metode DNA HPV yang lebih akurat bagi perempuan usia 30–69 tahun.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.