Batam (ANTARA) - Indonesia akan menampilkan kerajinan perhiasan khas Tanah Air dari beberapa provinsi dalam Singapore International Jewelry Expo 2021 (SiJE 2021) pada 2 – 5 Desember 2021.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan Indonesia memiliki banyak kerajinan perhiasan unik yang dibuat oleh desainer perhiasan berbakat dan kreatif.
"Indonesia memiliki sumber daya batu permata yang berharga," kata Dubes dalam sambutan pembukaan Webinar SiJE "The Truth Behind Gemstone Authentication" sebagaimana keterangan pers KBRI, Jumat.
Indonesia akan menjadi negara mitra untuk pameran perhiasan internasional pada era "endemic new normal" yang pertama di Singapura.
Lebih lanjut, Dubes Suryo Pratomo menyatakan Indonesia memiliki sumber daya batu permata yang berharga.
Salah satu sumber daya batu mulia yaitu Martapura ibu kota Kabupaten Banjar bersebelahan dengan Banjarmasin ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini juga terkenal dan sering dikunjungi wisatawan karena merupakan pusat transaksi penjualan berlian dan tempat pemolesan berlian utama di Kalimantan serta menyediakan banyak oleh-oleh batu mulia.
Ia menerangkan, Martapura adalah kota "mengkilap" secara harfiah karena dikenal sebagai penghasil banyak batu mulia.
Martapura juga merupakan pusat pengolahan berlian sekaligus pusat transaksi berlian di Kalimantan.
Martapura disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil batu mulia kualitas terbaik di dunia.
Bagi penggemar perhiasan dan aksesoris seperti kalung, gelang, cincin dan bros, terutama yang terbuat dari berlian murni, emas, perak, dan berbagai batu permata lainnya, maka Martapura adalah tempat yang tepat untuk berburu perhiasan tersebut.
Dalam sambutan pembukaannya, Dubes Tommy juga memamerkan mutiara dari Lombok. Air laut Lombok dan kerang air tawar mampu menghasilkan mutiara yang besar dan berkilau. Apalagi dipadukan dengan emas, perak, dan rhodium mampu mendongkrak harga perhiasan ini hingga menembus puluhan juta.
Dubes Tommy menyampaikan, Indonesia mencatatkan ekspor perhiasan (HS Code 71) ke Singapura senilai 2,97 miliar dolar AS pada 2020 dan memiliki tren positif 10,01 persen sejak 2016.
Bahkan ekspor perhiasan mencapai 3,23 miliar dolar AS pada 2019 yang merupakan nilai terbesar.
Berdasarkan datanya, ekspor perhiasan Indonesia mendominasi seluruh barang nonmigas yang diekspor ke Singapura.
Total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura mencapai 8,5 miliar dolar AS pada 2020. Sedangkan total perdagangan Indonesia ke Singapura sebesar 23,0 miliar dolar AS pada tahun 2020.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan Indonesia memiliki banyak kerajinan perhiasan unik yang dibuat oleh desainer perhiasan berbakat dan kreatif.
"Indonesia memiliki sumber daya batu permata yang berharga," kata Dubes dalam sambutan pembukaan Webinar SiJE "The Truth Behind Gemstone Authentication" sebagaimana keterangan pers KBRI, Jumat.
Indonesia akan menjadi negara mitra untuk pameran perhiasan internasional pada era "endemic new normal" yang pertama di Singapura.
Lebih lanjut, Dubes Suryo Pratomo menyatakan Indonesia memiliki sumber daya batu permata yang berharga.
Salah satu sumber daya batu mulia yaitu Martapura ibu kota Kabupaten Banjar bersebelahan dengan Banjarmasin ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini juga terkenal dan sering dikunjungi wisatawan karena merupakan pusat transaksi penjualan berlian dan tempat pemolesan berlian utama di Kalimantan serta menyediakan banyak oleh-oleh batu mulia.
Ia menerangkan, Martapura adalah kota "mengkilap" secara harfiah karena dikenal sebagai penghasil banyak batu mulia.
Martapura juga merupakan pusat pengolahan berlian sekaligus pusat transaksi berlian di Kalimantan.
Martapura disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil batu mulia kualitas terbaik di dunia.
Bagi penggemar perhiasan dan aksesoris seperti kalung, gelang, cincin dan bros, terutama yang terbuat dari berlian murni, emas, perak, dan berbagai batu permata lainnya, maka Martapura adalah tempat yang tepat untuk berburu perhiasan tersebut.
Dalam sambutan pembukaannya, Dubes Tommy juga memamerkan mutiara dari Lombok. Air laut Lombok dan kerang air tawar mampu menghasilkan mutiara yang besar dan berkilau. Apalagi dipadukan dengan emas, perak, dan rhodium mampu mendongkrak harga perhiasan ini hingga menembus puluhan juta.
Dubes Tommy menyampaikan, Indonesia mencatatkan ekspor perhiasan (HS Code 71) ke Singapura senilai 2,97 miliar dolar AS pada 2020 dan memiliki tren positif 10,01 persen sejak 2016.
Bahkan ekspor perhiasan mencapai 3,23 miliar dolar AS pada 2019 yang merupakan nilai terbesar.
Berdasarkan datanya, ekspor perhiasan Indonesia mendominasi seluruh barang nonmigas yang diekspor ke Singapura.
Total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura mencapai 8,5 miliar dolar AS pada 2020. Sedangkan total perdagangan Indonesia ke Singapura sebesar 23,0 miliar dolar AS pada tahun 2020.