Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Mobil hitam nopol DR1841AN dikendarai Drs Ayup (52), warga Dusun Gunung Ripin Desa Bara Bali, Kecamatan Batu Kliang, Lombok Tengah, terjun bebas ke jurang sedalam 30 meter, tepatnya di jalur wisata Pusuk Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Minggu (3/10).
Kejadian bermula saat mobil tersebut, hendak pulang setelah berwisata bersama keluarganya di Sembalun. Tiba-tiba mengalami masalah di bagian rem, kondisi jalan yang menurun tajam serta rute yang berkelok membuat sang sopir tidak mampu mengendalikan kendaraannya. Akibatnya, kecelakaan maut itu pun tak dapat dihindari.
"Sepintas yang saya lihat, mobil itu dari parkiran pusuk Sembalun mau pulang dari arah Sembalun. Tiba-tiba dia menabrak kedai kopi dan sport selfi dekat saya berjualan," tutur Maemunah, saksi mata.
Baca juga: Mobil terjun ke jurang sedalam 30 meter di Pusuk Sembalun, satu meninggal
Baca juga: Video kondisi mobil masuk jurang sedalam 30 meter di Pusuk Sembalun
Untung saja pas kejadian, sambungnya. tidak ada motor, mobil dan orang yang jadi korbannya. Kareana pemilik kedai lagi bakar-bakar sampah, meski demikian ia bersama temannya mengaku shok.
"Saya sok dengan kejadian itu, lebih-lebih teman saya. Dan untungnya pada saat kejadian pengunjung sepi karena sore hari, andai saja waktu siang disaat wisatawan ramai berkunjung. Saya tidak bisa bayangkan saking banyaknya waisatwan yang lagi istirahat dan bersua poto," kata Maemunah.
Akibat kejadian tersebut, sang sopir meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sembalun. Sementara isteri korban (Penumpangnya) yaitu, Mahimi (52) mengalami luka di bagian wajah dan sempat dirawat oleh tim medis Puskesmas setempat kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Selong.
Keluarga korban, Aipda Tatang Juniawan menjelaskan, sebelum kejadian. Ia bersama korban dan keluaraga besarnya berwisata ke Sembalun dengan rombongan lima mobil, tidak beriringan. Waktu itu mobil korban duluan, sementara mobil yang lainnya semapat singgah dibawah.
"Kami tidak beriringan, karena mobil beliau duluan dan kami sempat singgah dibawah", kata Aipda Tatang Juniawan, saat dikompirmasi di Sembalun.
Korban sempat singgah di Pusuk, kata Tatang lebih lanjut. Untuk beli pentol (Cilok), sebelunya dalam mobil tersebut ada emapat orang penumpangnya sama korban yakni. Isteri dan kedua anaknya, sementara kedua anaknya tidak lagi ikut dengan korban.
"Begitu tiba di Pusuk, almarhum sempat singgah untuk beli pentol. Untungnya kedua anaknya tidak ikut dimobil almarhum, kedua anaknya ikut dimobil sepupu saya", jelas Tatang.
"Murni laka lantas tunggal, tidak tabrakan dan atau menabrak", imbuh Tatang.
Sementara itu, Kapolsek Sembalun melalui Kanit Sabara, Bripka Ida Bagus Tatur membenarkan kejadian tersebut sekitar pukul 16.15 Wita.
"Kami dapat informasi, dari salah seorang pengelola wisata Pusuk sekitar pukul 16.15 Wita. Bahwa ada mobil terjun kejurang," kata Bagus.
Begitu dapat informasi, ia bersama anggota Kapolsek Sembalun langsung ke TKP untuk identipikasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan penyebab insiden tersebut belum diketahui pasti.
"Untuk sementara, belum kita ketahui penyebabnya. Yang pasti satu orang korban meninggal dunia ditengah perjalanan menuju Puskesmas Sembalun," tutup Bagus.
Kejadian bermula saat mobil tersebut, hendak pulang setelah berwisata bersama keluarganya di Sembalun. Tiba-tiba mengalami masalah di bagian rem, kondisi jalan yang menurun tajam serta rute yang berkelok membuat sang sopir tidak mampu mengendalikan kendaraannya. Akibatnya, kecelakaan maut itu pun tak dapat dihindari.
"Sepintas yang saya lihat, mobil itu dari parkiran pusuk Sembalun mau pulang dari arah Sembalun. Tiba-tiba dia menabrak kedai kopi dan sport selfi dekat saya berjualan," tutur Maemunah, saksi mata.
Baca juga: Mobil terjun ke jurang sedalam 30 meter di Pusuk Sembalun, satu meninggal
Baca juga: Video kondisi mobil masuk jurang sedalam 30 meter di Pusuk Sembalun
Untung saja pas kejadian, sambungnya. tidak ada motor, mobil dan orang yang jadi korbannya. Kareana pemilik kedai lagi bakar-bakar sampah, meski demikian ia bersama temannya mengaku shok.
"Saya sok dengan kejadian itu, lebih-lebih teman saya. Dan untungnya pada saat kejadian pengunjung sepi karena sore hari, andai saja waktu siang disaat wisatawan ramai berkunjung. Saya tidak bisa bayangkan saking banyaknya waisatwan yang lagi istirahat dan bersua poto," kata Maemunah.
Akibat kejadian tersebut, sang sopir meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sembalun. Sementara isteri korban (Penumpangnya) yaitu, Mahimi (52) mengalami luka di bagian wajah dan sempat dirawat oleh tim medis Puskesmas setempat kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Selong.
Keluarga korban, Aipda Tatang Juniawan menjelaskan, sebelum kejadian. Ia bersama korban dan keluaraga besarnya berwisata ke Sembalun dengan rombongan lima mobil, tidak beriringan. Waktu itu mobil korban duluan, sementara mobil yang lainnya semapat singgah dibawah.
"Kami tidak beriringan, karena mobil beliau duluan dan kami sempat singgah dibawah", kata Aipda Tatang Juniawan, saat dikompirmasi di Sembalun.
Korban sempat singgah di Pusuk, kata Tatang lebih lanjut. Untuk beli pentol (Cilok), sebelunya dalam mobil tersebut ada emapat orang penumpangnya sama korban yakni. Isteri dan kedua anaknya, sementara kedua anaknya tidak lagi ikut dengan korban.
"Begitu tiba di Pusuk, almarhum sempat singgah untuk beli pentol. Untungnya kedua anaknya tidak ikut dimobil almarhum, kedua anaknya ikut dimobil sepupu saya", jelas Tatang.
"Murni laka lantas tunggal, tidak tabrakan dan atau menabrak", imbuh Tatang.
Sementara itu, Kapolsek Sembalun melalui Kanit Sabara, Bripka Ida Bagus Tatur membenarkan kejadian tersebut sekitar pukul 16.15 Wita.
"Kami dapat informasi, dari salah seorang pengelola wisata Pusuk sekitar pukul 16.15 Wita. Bahwa ada mobil terjun kejurang," kata Bagus.
Begitu dapat informasi, ia bersama anggota Kapolsek Sembalun langsung ke TKP untuk identipikasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan penyebab insiden tersebut belum diketahui pasti.
"Untuk sementara, belum kita ketahui penyebabnya. Yang pasti satu orang korban meninggal dunia ditengah perjalanan menuju Puskesmas Sembalun," tutup Bagus.