Banda Aceh (ANTARA) - Rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) VIII yang berlangsung sejak 28 Mei 2011 telah mewacanakan pembentukan forum Wali Kota se-ASEAN.
"Pada rakernas APEKSI ke VIII turut dibicarakan wacana membentuk forum wali kota se-ASEAN, kita harus menindaklanjutinya agar dapat segera terwujud," kata Ketua dewan pengurus APEKSI, H Eddy Santana Putra, di Banda Aceh (29/5).
Ia juga mengatakan, dengan adanya forum wali kota se-ASEAN itu, pimpinan kota dan masyarakatnya dapat berbagi pengalaman tentang berbagai hal positif dan mempererat hubungan di tingkat internasional.
"Dengan adanya forum ini pimpinan dan masyarakat kota di Indonesia dapat berbagi pengalaman dan belajar dari kota-kota di negara yang tergabung dalam ASEAN," kata Wali Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan itu.
Seusai menutup rakernas yang diikuti 98 pimpinan kota seluruh Indonesia di salah satu hotel berbintang di kota Banda Aceh, ia juga mengharapkan ada respon positif dari seluruh kota di negara-negara ASEAN itu.
Menurutnya, dengan selesainya APEKSI VIII di ibu kota Provinsi Aceh itu bukan berarti berakhir pula perjuangan untuk memperkuat hak-hak Pemerintah kota.
"Berakhirnya rakernas APEKSI VIII harus menjadi awal untuk memperjuangkan setiap rekomendasi agar dapat direaisasi," kata Eddy Santana Putra.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif APEKSI, H Sarimun Hadisaputra, mengatakan, rakernas yang berlangsung sejak 28 Mei 2011 telah menghasilkan beberapa rekomendasi terkait strategi nasional dalam kepariwisataan dan pengembangan iklim investasi daerah di bidang pariwisata.
Selain menghasilkan beberapa rekomendasi, dalam rapat pleno juga diputuskan Kota Menado Provinsi Sulawesi Utara menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) APEKSI ke IV 2012.
"Kota Menado sudah ditetapkan dalam surat keputusan nomor 06/SK/RAKERNAS/APEKSI/V/2001.(*)
"Pada rakernas APEKSI ke VIII turut dibicarakan wacana membentuk forum wali kota se-ASEAN, kita harus menindaklanjutinya agar dapat segera terwujud," kata Ketua dewan pengurus APEKSI, H Eddy Santana Putra, di Banda Aceh (29/5).
Ia juga mengatakan, dengan adanya forum wali kota se-ASEAN itu, pimpinan kota dan masyarakatnya dapat berbagi pengalaman tentang berbagai hal positif dan mempererat hubungan di tingkat internasional.
"Dengan adanya forum ini pimpinan dan masyarakat kota di Indonesia dapat berbagi pengalaman dan belajar dari kota-kota di negara yang tergabung dalam ASEAN," kata Wali Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan itu.
Seusai menutup rakernas yang diikuti 98 pimpinan kota seluruh Indonesia di salah satu hotel berbintang di kota Banda Aceh, ia juga mengharapkan ada respon positif dari seluruh kota di negara-negara ASEAN itu.
Menurutnya, dengan selesainya APEKSI VIII di ibu kota Provinsi Aceh itu bukan berarti berakhir pula perjuangan untuk memperkuat hak-hak Pemerintah kota.
"Berakhirnya rakernas APEKSI VIII harus menjadi awal untuk memperjuangkan setiap rekomendasi agar dapat direaisasi," kata Eddy Santana Putra.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif APEKSI, H Sarimun Hadisaputra, mengatakan, rakernas yang berlangsung sejak 28 Mei 2011 telah menghasilkan beberapa rekomendasi terkait strategi nasional dalam kepariwisataan dan pengembangan iklim investasi daerah di bidang pariwisata.
Selain menghasilkan beberapa rekomendasi, dalam rapat pleno juga diputuskan Kota Menado Provinsi Sulawesi Utara menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) APEKSI ke IV 2012.
"Kota Menado sudah ditetapkan dalam surat keputusan nomor 06/SK/RAKERNAS/APEKSI/V/2001.(*)