Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sopir dan ajudan wakil Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat diduga terlibat pertengkaran yang mengakibatkan sopir mengalami luka memar dibagian wajah.
Informasi yang dihimpun wartawan, bahwa keributan itu terjadi di Pendopo Wakil Bupati setempat pada, Sabtu Malam pukul 21.00 Wita.
Sebelum mereka saling pukul, Nurdan (Sopir) sempat saling singgung dengan Himawan (Ajudan) di Whatsapp dan setelah bertemu terjadilah keributan.
Akibat peristiwa itu sopir Wakil Bupati itu mengalami luka memar dan robek di bagian wajah, sehingga langsung dirawat di Puskesmas Praya. Sedangkan Ajudan wabup mengalami luka di bagian tangan.
Kapolsek Praya, Iptu Hariono yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Akan dilakukan mediasi. Saya masih menunggu informasi dari Pak Wabup," ujarnya kepada wartawan saat ditanya terkait laporan korban tersebut.
Dijelaskan, bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab keributan tersebut, karena Ajudan Wakil Bupati yang terlibat pertengkaran belum diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Kita sudah hubungi, tapi ajudan itu belum ada yang datang memberikan kelarifikasi. Peyebabnya belum bisa saya jelaskan, hanya miskomunikasi saja," katanya.
Informasi yang dihimpun wartawan, bahwa keributan itu terjadi di Pendopo Wakil Bupati setempat pada, Sabtu Malam pukul 21.00 Wita.
Sebelum mereka saling pukul, Nurdan (Sopir) sempat saling singgung dengan Himawan (Ajudan) di Whatsapp dan setelah bertemu terjadilah keributan.
Akibat peristiwa itu sopir Wakil Bupati itu mengalami luka memar dan robek di bagian wajah, sehingga langsung dirawat di Puskesmas Praya. Sedangkan Ajudan wabup mengalami luka di bagian tangan.
Kapolsek Praya, Iptu Hariono yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Akan dilakukan mediasi. Saya masih menunggu informasi dari Pak Wabup," ujarnya kepada wartawan saat ditanya terkait laporan korban tersebut.
Dijelaskan, bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab keributan tersebut, karena Ajudan Wakil Bupati yang terlibat pertengkaran belum diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Kita sudah hubungi, tapi ajudan itu belum ada yang datang memberikan kelarifikasi. Peyebabnya belum bisa saya jelaskan, hanya miskomunikasi saja," katanya.