Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan 60 lapak khusus pedagang kaki lima (PKL) di areal bundaran Tugu Mataram Metro Jalan Lingkar Selatan, agar tidak menggunakan bahu jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat, mengatakan, areal lapak PKL yang disiapkan sekitar empat are berada persis di bagian utara bundaran Tugu Mataram Metro yang menjadi salah satu ikon Kota Mataram.
"Untuk penataan tersebut, kita alokasikan anggaran Rp200 juta dan saat ini sedang dikerjakan bagian lanskapnya. Sementara untuk tenda akan disiapkan oleh Dinas Perdagangan," katanya.
Ia mengatakan lahan seluas empat are yang disiapkan itu hanya untuk mengakomodasi 60 PKL yang sebelumnya berjualan menggunakan bahu jalan di "bypass" Gapura Tembolak yang merupakan wajah Kota Mataram.
"Jadi lahan yang kita siapkan ini sesuai jumlah PKL yang ada, dan tidak ada untuk PKL baru," katanya.
Sementara untuk menghindari terjadinya parkir liar bagi warga yang akan berbelanja di lapak PKL, pemerintah kota segera menyiapkan lahan parkir di bekas lahan Lesehan Bebek Galih yang sudah dibayar pemerintah kota.
"Insya Allah, kegiatan penataan lapak PKL ini tuntas akhir Desember 2021, sehingga awal Januari dan bisa ditempati PKL sambil menunggu pemasangan tenda dari Disdag," katanya.
Di sisi lain, tambahnya , pemerintah kota juga telah menyiapkan anggaran Rp500 juta untuk lanjutan penataan lanskap Tugu Mataram Metro pada tahun 2022.
Penataan lanskap Tugu Mataram Metro yang memiliki ketinggia 50 meter itu, akan dilakukan dengan memberikan sentuhan kearifan lokal. Ikon-ikon kearifan lokal akan diperkuat agar terlihat lebih menarik dan artistik.
"Seperti Menara Eiffel, kalau kita lihat seperti berubah rubah sesuai jarak pandang," demikian Miftahurrahman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat, mengatakan, areal lapak PKL yang disiapkan sekitar empat are berada persis di bagian utara bundaran Tugu Mataram Metro yang menjadi salah satu ikon Kota Mataram.
"Untuk penataan tersebut, kita alokasikan anggaran Rp200 juta dan saat ini sedang dikerjakan bagian lanskapnya. Sementara untuk tenda akan disiapkan oleh Dinas Perdagangan," katanya.
Ia mengatakan lahan seluas empat are yang disiapkan itu hanya untuk mengakomodasi 60 PKL yang sebelumnya berjualan menggunakan bahu jalan di "bypass" Gapura Tembolak yang merupakan wajah Kota Mataram.
"Jadi lahan yang kita siapkan ini sesuai jumlah PKL yang ada, dan tidak ada untuk PKL baru," katanya.
Sementara untuk menghindari terjadinya parkir liar bagi warga yang akan berbelanja di lapak PKL, pemerintah kota segera menyiapkan lahan parkir di bekas lahan Lesehan Bebek Galih yang sudah dibayar pemerintah kota.
"Insya Allah, kegiatan penataan lapak PKL ini tuntas akhir Desember 2021, sehingga awal Januari dan bisa ditempati PKL sambil menunggu pemasangan tenda dari Disdag," katanya.
Di sisi lain, tambahnya , pemerintah kota juga telah menyiapkan anggaran Rp500 juta untuk lanjutan penataan lanskap Tugu Mataram Metro pada tahun 2022.
Penataan lanskap Tugu Mataram Metro yang memiliki ketinggia 50 meter itu, akan dilakukan dengan memberikan sentuhan kearifan lokal. Ikon-ikon kearifan lokal akan diperkuat agar terlihat lebih menarik dan artistik.
"Seperti Menara Eiffel, kalau kita lihat seperti berubah rubah sesuai jarak pandang," demikian Miftahurrahman.