Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mulai bangkit dengan menjamurnya usaha angkringan yang sedang menjadi tren untuk kalangan millenial nongkrong.
"Ini tentunya menjadi momen bangkitnya ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini telah surut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, pada prinsipnya pemerintah daerah terus berupaya bagaimana mendorong dan menggerakkan sektor riil dengan usaha yang kekinian angkringan yang menjadi tempat anak muda melakukan interaksi dan berkumpul.
"Kita akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada semua pelaku UMKM guna meningkatkan kualitas produksi mereka," katanya.
Ke depan, keberadaan angkringan seperti Food Center dan kedai kopi serta usaha makanan lainnya bisa memiliki keseimbangan dengan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Walau ini sifatnya dalam skala kecil, tapi aktivasi yang berbelanja tetap ada setiap harinya, sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh warga," katanya.
Ia mengatakan, dari data yang ada jumlah tempat angkringan baik itu kedai kopi dan makanan di Lombok Tengah itu sekitar 128 angkringan yang tersebar di 12 Kecamatan.
"Bisa kita lihat sekarang di Kota Praya saja cukup banyak, belum di Kecamatan lainnya termasuk di Kuta yang menjadi bagian dari KEK Mandalika," katanya.
"Ini tentunya menjadi momen bangkitnya ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini telah surut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, pada prinsipnya pemerintah daerah terus berupaya bagaimana mendorong dan menggerakkan sektor riil dengan usaha yang kekinian angkringan yang menjadi tempat anak muda melakukan interaksi dan berkumpul.
"Kita akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada semua pelaku UMKM guna meningkatkan kualitas produksi mereka," katanya.
Ke depan, keberadaan angkringan seperti Food Center dan kedai kopi serta usaha makanan lainnya bisa memiliki keseimbangan dengan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Walau ini sifatnya dalam skala kecil, tapi aktivasi yang berbelanja tetap ada setiap harinya, sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh warga," katanya.
Ia mengatakan, dari data yang ada jumlah tempat angkringan baik itu kedai kopi dan makanan di Lombok Tengah itu sekitar 128 angkringan yang tersebar di 12 Kecamatan.
"Bisa kita lihat sekarang di Kota Praya saja cukup banyak, belum di Kecamatan lainnya termasuk di Kuta yang menjadi bagian dari KEK Mandalika," katanya.