ASAI Kyoto Shijo hadirkan pusat makanan jalanan Thailand di Kyoto

id ASAI Kyoto Shijo hadirkan pusat makanan jalanan ,restauran,angkringan,Thailand,restoran Oleh ANTARA

ASAI Kyoto Shijo hadirkan pusat makanan jalanan Thailand di Kyoto

Pusat jajanan Thailand itu tepatnya berada di Restoran “ Soi Gaeng” (ANTARA/Ho-ist)

Bali (ANTARA) - Ada hal yang menarik jika berkunjung ke Hotel ASAI Kyoto Shijo, disana akan disajikan berbagai makanan dan minuman jajanan khas Thailand, para tamu hotelnya akan merasa berada di antara street food yang berada di Kota Bangkok, Thailand. Pusat jajanan Thailand itu tepatnya berada di Restoran “ Soi Gaeng”.

Siradej Donavanik, Wakil Presiden – Pengembangan Global, Dusit International, dan Ketua Dusit Pendidikan Perhotelan menjelaskan Soi Gaeng yang digambarkan sebagai “ Little Bangkok” menjadi pusat jajanan Thailand yang berada di Kyoto, tepatnya di daerah Shijo Karasuma.   

Ia mengatakan nama Soi Gaeng diambil dari kata Soi yang artinya Pinggir jalan dan Gaeng berarti Kari. Dengan konsep pusat jajanan Thailand, ASAI Kyoto Shijo bekerja sama dengan Departemen Makanan dan Minuman Dusit Internasional di Thailand menawarkan berbagai makanan jajanan kasual yang berfokus pada bahan kari, menggunakan bahan-bahan makanan yang segar dan berkualitas.

ASAI Kyoto Shijo, hotel gaya hidup yang akan dibuka oleh Dusit International, pengembang hotel dan real estat terkemuka di Thailand, di daerah Shijo Karasuma di jantung Kyoto pada 1 Juni 2023, akan menawarkan makanan jalanan Thailand otentik di bar restoran hotel, "Soi Gaeng."  

"Soi Gaeng" akan diposisikan sebagai "Little Bangkok" yang berfungsi sebagai pusat makanan jalanan Thailand di Kyoto.  Nama "Soi Gaeng" adalah kombinasi dari kata "soi" yang mengacu pada pinggir jalan Bangkok, tempat kelahiran makanan jalanan, dan "gaeng" yang berarti kari. Di bawah konsep "makanan jalanan Thailand di Kyoto," restoran, bekerja sama dengan departemen makanan dan minuman dari kantor pusat Thailand, akan menawarkan berbagai makanan jalanan kasual, dengan fokus pada kari, menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi.

Di buka pada 1 Juni 2023, Restoran Soi Ganeg menghadirkan menu yang terdiri dari tiga jenis yaitu  makanan minum Thailand,  minuman beralkohol, dan makanan penutup khas Thailand.  Ada sekitar 10 jenis makanan minum Thailand tersedia, termasuk  sate babi panggang, ayam goreng, lumpia, dan barang-barang lainnya yang cocok dengan koktail dan minuman beralkohol lainnya.  

Lalu juga menyediakan bermacam minuman beralkohol termasuk "Gapao Gin & Tonic," koktail asli ASAI yang dibuat dengan gin dan dibumbui dengan lemak sapi, basil Thailand, dan cabai merah untuk menambah rasa masakan Thailand dengan peningkatan kepedasan dan gurih.

Salah satu minuman andalannya adalah "Aromatini," yaitu martini dengan percikan minyak lemon buatan sendiri; dan "Coriander Mojito," mojito dengan banyak mint dan ketumbar, untuk menambah cita rasa Thailand; serta bir kerajinan Kyoto, bir Thailand, dan anggur organik.  

Selain itu untuk jenis makanan penutupnya tersedia berbagai manisan Thailand yang manis dan menyegarkan dengan berbagai topping seperti ketan aromatik, jeli kelapa, mangga, dan sirup teh Thailand.  

Siradej Donavanik menjelaskan harapan ke depannya Soi Gaeng dapat  menggabungkan kolaborasi reguler dengan restoran dan koki lokal di masa depan, dengan sumber bahan yang berkelanjutan, yang akan menjadi ciri khas restoran ini.

 ASAI Kyoto Shijo

Nama merek hotel "ASAI" berarti "hidup seperti orang lokal", dan Hotel ASAI adalah hotel gaya hidup yang bertujuan untuk menjadi tempat di mana generasi yang ingin tahu menghabiskan waktu mereka seperti penduduk setempat, berdasarkan konsep "BE A LOCAL EVERYWHERE."

Baca juga: Pemkot Mataram target meraup Rp2 miliar pajak restoran dampak MotoGP
Baca juga: Restoran Mandalika Beach Club siap hibur penonton MotoGP 2023


Hotel ini memiliki 114 kamar tamu yang bergaya dan fungsional, serta area ruang umum yang disebut area Eat/Work/Play  yang akan memiliki berbagai kegiatan yang memungkinkan para tamu untuk menikmati atraksi Kyoto seperti penduduk setempat.