Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan dana Rp6 miliar guna mendukung program budi daya lobster di Teluk Jukung Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Bantuan keramba jaring apung (KJA) khusus untuk masyarakat kawasan Teluk Jukung," kata Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy saat menyerahkan bantuan tersebut kepada warga di Pelabuhan Telong Elong di Selong, Selasa.
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar segera melapor langsung kepada pemerintah daerah jika terjadi penyalahgunaan atau ketidaksesuaian dalam realisasi bantuan tersebut.
“Jangan sampai ada yang memanfaatkan bantuan ini untuk kepentingan pribadinya, kelompoknya, ini untuk kepentingan masyarakat di Teluk Jukung,” katanya.
Kepada pelaku budi daya lobster Bupati Sukiman Azmy juga berharap pentingnya mengikuti aturan yang berlaku, baik dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun pemerintah pusat, sebab muara akhir dari regulasi untuk kepentingan masyarakat.
"Agar bantuan KJA ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Para pembudi daya berinovasi sebagai upaya peningkatan produktivitas dan kualitas, dan akhirnya berimbas pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan para pembudi daya," katanya.
"Bantuan keramba jaring apung (KJA) khusus untuk masyarakat kawasan Teluk Jukung," kata Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy saat menyerahkan bantuan tersebut kepada warga di Pelabuhan Telong Elong di Selong, Selasa.
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar segera melapor langsung kepada pemerintah daerah jika terjadi penyalahgunaan atau ketidaksesuaian dalam realisasi bantuan tersebut.
“Jangan sampai ada yang memanfaatkan bantuan ini untuk kepentingan pribadinya, kelompoknya, ini untuk kepentingan masyarakat di Teluk Jukung,” katanya.
Kepada pelaku budi daya lobster Bupati Sukiman Azmy juga berharap pentingnya mengikuti aturan yang berlaku, baik dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun pemerintah pusat, sebab muara akhir dari regulasi untuk kepentingan masyarakat.
"Agar bantuan KJA ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Para pembudi daya berinovasi sebagai upaya peningkatan produktivitas dan kualitas, dan akhirnya berimbas pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan para pembudi daya," katanya.