Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat akan membangun Taman Lebah Madu (Trigona Park) di Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, sebagai upaya memaksimalkan potensi daerah dan memajukan perekonomian masyarakat.
"Dana untuk membangun Trigona Park bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp3,4 milyar," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, dalam ekspose rencana penataan Trigona Park, di Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
Menurut dia, Desa Bengkaung sudah mulai tumbuh sebagai kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat, dan tinggal memperhatikan lingkungan sekitar.
Sebagai contoh, kata Fauzan, wisata Taman Langit di Desa Bengkaung, memperoleh pendapatan rata-rata Rp30 juta perbulan. Pendapatan itu memberikan kontribusi pajak ke daerah.
Itu belum termasuk yang lainnya, seperti retribusi parkir yang masih bisa dimaksimalkan. Belum lagi berbicara lapangan pekerjaan dengan adanya Trigona Park.
"Itu sangat luar biasa untuk masyarakat kita. Mudah-mudahan dengan adanya Trigona Park menjadi magnet bagi masyarakat kita yang lain sehingga di sekitar lokasi ini tumbuh juga usaha-usaha penginapan," ujarnya.
Konsultan Perencana Dinas Pariwisata Lombok Barat Putu Eka Budhi mengatakan Desa Bengkaung dipilih sebagai lokasi pembangunan Trigona Park karena dikenal sebagai sentra budi daya madu trigona.
Ia menambahkan fasilitas yang akan dibangun sesuai master plan kawasan Trigona Park, seperti area parkir, kantor, loket, lapak dagang, mushola, kolam renang dewasa, kolam renang anak-anak, tempat ganti, bak penampung air, area bermain anak, kamar mandi/WC umum, dan aula pertemuan.
Selain itu, restoran, rumah pengelolaan madu trigona, area budi daya lebah madu trigona, area taman bunga, dan sumur bor.
"Dana untuk membangun Trigona Park bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp3,4 milyar," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, dalam ekspose rencana penataan Trigona Park, di Kabupaten Lombok Barat, Kamis.
Menurut dia, Desa Bengkaung sudah mulai tumbuh sebagai kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat, dan tinggal memperhatikan lingkungan sekitar.
Sebagai contoh, kata Fauzan, wisata Taman Langit di Desa Bengkaung, memperoleh pendapatan rata-rata Rp30 juta perbulan. Pendapatan itu memberikan kontribusi pajak ke daerah.
Itu belum termasuk yang lainnya, seperti retribusi parkir yang masih bisa dimaksimalkan. Belum lagi berbicara lapangan pekerjaan dengan adanya Trigona Park.
"Itu sangat luar biasa untuk masyarakat kita. Mudah-mudahan dengan adanya Trigona Park menjadi magnet bagi masyarakat kita yang lain sehingga di sekitar lokasi ini tumbuh juga usaha-usaha penginapan," ujarnya.
Konsultan Perencana Dinas Pariwisata Lombok Barat Putu Eka Budhi mengatakan Desa Bengkaung dipilih sebagai lokasi pembangunan Trigona Park karena dikenal sebagai sentra budi daya madu trigona.
Ia menambahkan fasilitas yang akan dibangun sesuai master plan kawasan Trigona Park, seperti area parkir, kantor, loket, lapak dagang, mushola, kolam renang dewasa, kolam renang anak-anak, tempat ganti, bak penampung air, area bermain anak, kamar mandi/WC umum, dan aula pertemuan.
Selain itu, restoran, rumah pengelolaan madu trigona, area budi daya lebah madu trigona, area taman bunga, dan sumur bor.