Pelajar Mataram dan Lombok Barat raih juara satu di ajang FFS 2025

id Dinas Pariwisata,Kota Mataram,Festival Film Sangkareang,FFS

Pelajar Mataram dan Lombok Barat raih juara satu di ajang FFS 2025

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (kanan) menyerahkan penghargaan kepada salah satu pemenang Festival Film Sangkareang (FFS) 2025 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu malam (14/12-2025). ANTARA. HO-Kominfo Mataram.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pelajar dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat berhasil menjadi juara satu dalam ajang Festival Film Sangkareang (FFS) 2025, pada dua kategori berbeda.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Senin mengatakan, dua pelajar tersebut menjadi sineas muda yang berbakat sehingga mampu mengalahkan peserta lainnya di masing-masing kategori.

"Dua pelajar itu pertama Julia Anggaraeni seorang siswa SMK 7 Mataram dan Luna Mayanti dari SMK 2 Kuripan, Kabupaten Lombok Barat," katanya.

Untuk Julia Anggaraeni, katanya, berhasil meraih juara satu dalam ajang FFS Film Favorite Diary, sedangkan Luna Mayanti meraih juara satu kategori film terbaik pelajar dengan judul "kukira teduh".

Kegiatan FFS merupakan agenda tahunan untuk menghadirkan ruang ekspresi serta memperkuat ekosistem industri film lokal yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif kota.

Baca juga: Sebanyak 50 film dari sineas lokal NTB masuk kompetisi FFS 2025

Untuk tahun 2025, Dispar menggelar kegiatan FFS dalam lima kategori film terbaik umum, film terbaik pelajar, film favorite, diary, wedding, dan yearbook.

Untuk juara satu kategori film terbaik umum berjudul Jenggala, Anugerah Thoriq yang diproduksi oleh Mercusuar Pictures.

Selanjutnya untuk kategori Wedding juara satu diraih oleh Golden Studio, sineas Athiya, Lana, dan Sahrun. Terakhir, kategori Yearbook diraih oleh Loka Organizer oleh Navaria.

"Para pemenang sudah menerima penghargaan langsung dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana pada malam Anugerah FFS Minggu malam (14/12-2025)," katanya.

Cahya mengatakan, target dari kegiatan FFS untuk memacu dan memicu ekonomi kreatif yang ada di masyarakat, karena sineas-sineas muda khususnya di Kota Mataram dan NTB umumnya terus berkembang.

Hal itu terbukti dengan tingginya antusias sineas muda yang ikut serta dalam ajang FFS 2025. Jika melihat jumlah peserta pada FFS pertama di tahun 2024, jumlah peserta hanya 20 orang sementara di tahun 2025, sineas yang ikut FFS mencapai 50 orang dan tidak hanya dari Kota Mataram melainkan dari kabupaten/kota di NTB.

Ia menilai, FFS dapat memotivasi kreativitas dan inovasi dari sineas-sineas muda sehingga bisa menjadi peluang ekonomi kreatif yang tentu tidak semua orang mampu.

"Dari perfilman akan tumbuh pergerakan ekonomi masyarakat, apalagi perfilman nasional yang juga sedang naik daun," katanya.

Karena itulah, agenda tahunan FFS bisa menjadi ajang apresiasi bagi para sineas lokal, sebab banyak karya film dari pelaku industri kreatif Mataram yang telah mengangkat budaya dan potensi daerah, namun belum banyak dikenal masyarakat luas.

"Festival film itu bentuk apresiasi terhadap sineas lokal," katanya.

Sementara Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana di sela penyerahan penghargaan FFS kepada para sineas pada Minggu malam, mengatakan, Festival Film Sangkareang bukan sekadar ajang pemutaran film, tetapi ruang kreatif, pembelajaran, dan apresiasi bagi sineas muda.

"Pemerintah Kota Mataram berkomitmen mendukung keberlanjutan festival ini sebagai bagian dari penguatan industri
kreatif dan perfilman daerah," katanya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.