Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan sebanyak 1.400 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang batas maksimal waktu penggunaannya sampai 28 Februari 2022 sudah habis digunakan sebelum kedaluwarsa.
"Vaksin tersebut sudah kita distribusi ke rumah sakit untuk layanan vaksinasi penguat atau booster dan kami bisa pastikan vaksin itu habis digunakan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H Usman Hadi di Mataram, Jumat.
Usman mengatakan bahwa selain 1.400 dosis vaksin AstraZeneca tersebut, vaksin COVID-19 yang tersedia masih lama batas masa penggunaannya.
Menurut dia, Dinas Kesehatan saat ini punya stok vaksin buatan Sinovac sebanyak 4.100 dosis untuk memvaksinasi anak usia enam sampai 11 tahun serta vaksin buatan Moderna sebanyak 238 dosis dan vaksin buatan AstraZeneca sebanyak 4.530 dosis yang baru datang.
Ia mengatakan bahwa pelayanan vaksinasi penguat utamanya dilakukan oleh RSUD Kota Mataram sedangkan pelayanan vaksinasi bagi anak usia enam sampai 11 tahun dan warga lainnya diselenggarakan oleh tim medis dari 11 puskesmas di bawah Dinas Kesehatan.
"Kita bagi-bagi tugas agar bisa lebih fokus pada sasaran," katanya.
"Vaksin tersebut sudah kita distribusi ke rumah sakit untuk layanan vaksinasi penguat atau booster dan kami bisa pastikan vaksin itu habis digunakan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H Usman Hadi di Mataram, Jumat.
Usman mengatakan bahwa selain 1.400 dosis vaksin AstraZeneca tersebut, vaksin COVID-19 yang tersedia masih lama batas masa penggunaannya.
Menurut dia, Dinas Kesehatan saat ini punya stok vaksin buatan Sinovac sebanyak 4.100 dosis untuk memvaksinasi anak usia enam sampai 11 tahun serta vaksin buatan Moderna sebanyak 238 dosis dan vaksin buatan AstraZeneca sebanyak 4.530 dosis yang baru datang.
Ia mengatakan bahwa pelayanan vaksinasi penguat utamanya dilakukan oleh RSUD Kota Mataram sedangkan pelayanan vaksinasi bagi anak usia enam sampai 11 tahun dan warga lainnya diselenggarakan oleh tim medis dari 11 puskesmas di bawah Dinas Kesehatan.
"Kita bagi-bagi tugas agar bisa lebih fokus pada sasaran," katanya.