Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Nusa Tenggara Barat menyiapkan Desa Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur, sebagai sentra benih vanili unggul guna mendukung peningkatan komoditas unggulan daerah yang bisa diekspor.
Kepala Distanbun NTB Muhammad Riadi di Mataram, Senin, mengatakan Desa Tete Batu sudah didaftarkan ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
"Kita usulkan Desa Tete Batu sebagai kebun sumber benih vanili unggul karena silsilahnya sudah jelas dan sudah kita telusuri," katanya.
Ia mengatakan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat memproduksi benih vanili unggul milik petani. Mereka akan diberdayakan dalam hal teknik budi daya yang baik untuk bisa menghasilkan benih yang tahan penyakit sehingga menghasilkan buah vanili yang berkualitas.
Menurut Riadi, jika Desa Tete Batu sudah bisa menjadi sentra benih vanili unggul, maka akan memudahkan para penangkar benih dan petani memperoleh benih bermutu. Selama ini, mereka banyak mendatangkan benih dari luar daerah.
"Para penangkar benih vanili membeli bibit dari Bogor dan Jember karena di daerah belum tersedia pusat benih unggul," ujarnya.
Riadi menambahkan dengan adanya pusat benih unggul diharapkan budi daya vanili berkualitas akan semakin meluas sehingga produksinya pun bisa lebih banyak terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Luas lahan vanili saat ini, kata dia, sekitar 294 hektare dengan produksi mencapai 40,32 ton per tahun. Lahan tanam tersebar di kaki Gunung Rinjani seperti di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok, Timur, dan Kabupaten Lombok Barat. Ada juga di Kabupaten Bima dan Dompu.
"Kami upayakan dalam lima tahun ke depan lahan budi daya vanili di NTB, bisa mencapai 5.000 hektare," ujarnya.
Kepala Distanbun NTB Muhammad Riadi di Mataram, Senin, mengatakan Desa Tete Batu sudah didaftarkan ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
"Kita usulkan Desa Tete Batu sebagai kebun sumber benih vanili unggul karena silsilahnya sudah jelas dan sudah kita telusuri," katanya.
Ia mengatakan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat memproduksi benih vanili unggul milik petani. Mereka akan diberdayakan dalam hal teknik budi daya yang baik untuk bisa menghasilkan benih yang tahan penyakit sehingga menghasilkan buah vanili yang berkualitas.
Menurut Riadi, jika Desa Tete Batu sudah bisa menjadi sentra benih vanili unggul, maka akan memudahkan para penangkar benih dan petani memperoleh benih bermutu. Selama ini, mereka banyak mendatangkan benih dari luar daerah.
"Para penangkar benih vanili membeli bibit dari Bogor dan Jember karena di daerah belum tersedia pusat benih unggul," ujarnya.
Riadi menambahkan dengan adanya pusat benih unggul diharapkan budi daya vanili berkualitas akan semakin meluas sehingga produksinya pun bisa lebih banyak terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Luas lahan vanili saat ini, kata dia, sekitar 294 hektare dengan produksi mencapai 40,32 ton per tahun. Lahan tanam tersebar di kaki Gunung Rinjani seperti di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok, Timur, dan Kabupaten Lombok Barat. Ada juga di Kabupaten Bima dan Dompu.
"Kami upayakan dalam lima tahun ke depan lahan budi daya vanili di NTB, bisa mencapai 5.000 hektare," ujarnya.