Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - PDAM Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melakukan peninjauan mata air dalam menyiapkan strategi kebutuhan air bersih bagi masyarakat pada musim kemarau yang diperkirakan terjadi di bulan April-September 2022.
"Pentingnya melakukan mitigasi awal supaya pelayanan air baku di musim kemarau tidak terjadi penurunan kapasitas produksi secara drastis," kata Plt Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, Bambang Supratomo dalam keterangan tertulisnya di Mataram, NTB, Kamis.
Untuk itulah, dirinya bersama tim melakukan survei kondisi sumber mata air - mata air PDAM di wilayah Batukliang Utara seperti di mata air Tibu Lempanas Desa Lantan dan mata air Tibu Nagklok Desa Aik Berik.
"80 persen sumber air baku PDAM bersumber dari mata air dengan sistem gravitasi, sisanya yang WTP bendungan Batujai," katanya.
Ia mengatakan, tujuan meninjau lokasi sumber mata air tersebut untuk memetakan permasalahan produksi air baku dan mampu melakukan mitigasi sejak awal sehingga kebutuhan air baku di musim kemarau tidak turun drastis.
"Yang penting kita sudah ada usaha dulu, untuk hasil besok kita liat, jika belum bisa maksimal ya kita evaluasi lagi, karena tugas kita hanyalah berusaha, Hasilnya Allah yang tentukan," katanya.
Untuk menjaga sumber mata air di wilayah Utara Lombok Tengah, pihaknya juga bersama masyarakat melakukan penghijauan dengan penanaman pohon, meskipun dampaknya pada mata air akan terlihat 15-25 tahun.
"Tapi harus kita mulai dari sekarang untuk antisipasi kedepannya," katanya.
Direktur Teknik Lalu Sukemi Adiantara menjelaskan beberapa opsi yang akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menghadapi musim kemarau yakni rehabilitasi kembali di mata air tibulempanas, kemudian akan pembersihan sedimentasi dengan memasang filtrasi untuk meningkatkan kualitas produksi air baku.
"Kami tetap berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, supaya kebutuhan air bersih bisa terpenuhi di musim kemarau," katanya.
"Pentingnya melakukan mitigasi awal supaya pelayanan air baku di musim kemarau tidak terjadi penurunan kapasitas produksi secara drastis," kata Plt Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, Bambang Supratomo dalam keterangan tertulisnya di Mataram, NTB, Kamis.
Untuk itulah, dirinya bersama tim melakukan survei kondisi sumber mata air - mata air PDAM di wilayah Batukliang Utara seperti di mata air Tibu Lempanas Desa Lantan dan mata air Tibu Nagklok Desa Aik Berik.
"80 persen sumber air baku PDAM bersumber dari mata air dengan sistem gravitasi, sisanya yang WTP bendungan Batujai," katanya.
Ia mengatakan, tujuan meninjau lokasi sumber mata air tersebut untuk memetakan permasalahan produksi air baku dan mampu melakukan mitigasi sejak awal sehingga kebutuhan air baku di musim kemarau tidak turun drastis.
"Yang penting kita sudah ada usaha dulu, untuk hasil besok kita liat, jika belum bisa maksimal ya kita evaluasi lagi, karena tugas kita hanyalah berusaha, Hasilnya Allah yang tentukan," katanya.
Untuk menjaga sumber mata air di wilayah Utara Lombok Tengah, pihaknya juga bersama masyarakat melakukan penghijauan dengan penanaman pohon, meskipun dampaknya pada mata air akan terlihat 15-25 tahun.
"Tapi harus kita mulai dari sekarang untuk antisipasi kedepannya," katanya.
Direktur Teknik Lalu Sukemi Adiantara menjelaskan beberapa opsi yang akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menghadapi musim kemarau yakni rehabilitasi kembali di mata air tibulempanas, kemudian akan pembersihan sedimentasi dengan memasang filtrasi untuk meningkatkan kualitas produksi air baku.
"Kami tetap berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, supaya kebutuhan air bersih bisa terpenuhi di musim kemarau," katanya.