Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Seorang balita umur dua tahun atas nama Hafifah asal Dusun Karang Puntik, Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tewas setelah tenggelam di dalam sumur di desa setempat.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono melalui Kapolsek Praya Barat AKP Hery Indrayanto di Praya, Kamis mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban sedang bermain bersama Ibu tirinya Sumiati di rumah tetangganya yang yang berjarak sekitar 100 M dibelakang rumah korban.
"Saat sedang bermain Korban minta izin kepada ibu tirinya untuk pulang menggunakan sepeda," katanya.
Selang beberapa saat (sekitar 4 menit) ibu tiri korban langsung menyusul korban, karena hawatir. Namun sesampainya di rumah (Sumiati) tidak menemukan kurban, selanjutnya berusaha mencari korban disekeliling rumahnya namun tidak ditemukan.
"Tiba-tiba Sumiati mendengar suara orang berteriak minta tolong dan langsung mendatangi sumber suara yang terdengar ramai dan menemukan korban sudah mengapung didalam sumur yang kedalamnya sekitar 1,5 Meter," katanya.
Sumiati bersama warga mengevakuasi korban dan langsung membawanya ke Puskesmas Penujak untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan korban dinyatakan sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Pihak keluarga menerima secara ihklas kematian korban dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi dan menganggap sebagai musibah serta atas kesepakatan keluarga di makamkan di dusun mentoko.
"Kita imbau warga supaya tetap waspada ketika melepas anaknya bermain," katanya.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono melalui Kapolsek Praya Barat AKP Hery Indrayanto di Praya, Kamis mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban sedang bermain bersama Ibu tirinya Sumiati di rumah tetangganya yang yang berjarak sekitar 100 M dibelakang rumah korban.
"Saat sedang bermain Korban minta izin kepada ibu tirinya untuk pulang menggunakan sepeda," katanya.
Selang beberapa saat (sekitar 4 menit) ibu tiri korban langsung menyusul korban, karena hawatir. Namun sesampainya di rumah (Sumiati) tidak menemukan kurban, selanjutnya berusaha mencari korban disekeliling rumahnya namun tidak ditemukan.
"Tiba-tiba Sumiati mendengar suara orang berteriak minta tolong dan langsung mendatangi sumber suara yang terdengar ramai dan menemukan korban sudah mengapung didalam sumur yang kedalamnya sekitar 1,5 Meter," katanya.
Sumiati bersama warga mengevakuasi korban dan langsung membawanya ke Puskesmas Penujak untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan korban dinyatakan sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Pihak keluarga menerima secara ihklas kematian korban dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi dan menganggap sebagai musibah serta atas kesepakatan keluarga di makamkan di dusun mentoko.
"Kita imbau warga supaya tetap waspada ketika melepas anaknya bermain," katanya.