Manado (ANTARA) - Sebanyak lima letusan debu vulkanik keluar dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Sulawesi Utara, hingga pukul 09.30 WITA, Rabu.

"Letusannya dikategorikan kecil dan tidak membahayakan," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina.

Dijelaskannya, rentetan letusan terjadi pukul 08.03 WITA, 08.12 WITA, 08.23 WITA, 08.44 WITA dan 09.29 WITA.

"Tinggi letusannya sukar kami perkirakan karena di kawah Tompaluan tertutup kabut tebal. Kalaupun bisa diamati, itupun sangat terbatas," katanya.

Enam jam sebelum 00.00 WITA Rabu (14/9), pos Gunung Api merekam terjadi tiga kali gempa tektonik jauh, 11 kali gempa vulkanik dangkal, empat kali gempa hembusan dan satu kali letusan.

Enam jam berikutnya sejak pukul 00.00 WITA-06.00 WITA hari ini, terekam satu kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa vulkanik dangkal dan dua kali hembusan.

"Energi dari dalam langsung dikeluarkan dalam bentuk letusan-letusan kecil. Namun bukan tidak mungkin akan terjadi letusan yang lebih besar dalam waktu yang tidak bisa ditentukan," kata Farid.

Selain gempa vulkanik dan tektonik, tremor juga masih terus terekam dengan besaran amplitudo yang semakin meningkat dari beberapa hari sebelumnya.

"Kita akan terus mengevaluasi perkembangan seismiknya. Apalagi amplitudo tremornya terus berubah-ubah kadang turun, kadang juga meningkat signifikan," imbuhnya.

Ditambahkannya, hingga kini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III dengan radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan.

"Kami tetap berharap warga waspada. Deretan letusan masih terus terjadi. Ini menandakan aktivitas Gunung Lokon masih di atas normal," harapnya. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024