Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah mendorong organisasi perempuan di daerah tersebut turut menyukseskan berbagai program pemerintah, seperti pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pencegahan stunting.
"Kami sangat yakin organisasi perempuan bisa membantu program-program di NTB, termasuk juga pemberdayaan ekonomi. Wanita-wanita yang berdaya, yang bisa menghasilkan sesuatu, yang bisa memberikan manfaat bagi dirinya, keluarganya, umat, bangsa, dan negara," kata Sitti di acara halal bihalal bersama organisasi perempuan di Mataram, Rabu.
Dia berharap seluruh organisasi perempuan di NTB dapat menjadi garda terdepan dalam mengajak masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan, dengan cara menjaga kebersihan dan memilah sampah mulai dari rumah.
"Kami sangat berharap seluruh organisasi perempuan berada di depan untuk bagaimana kita sama-sama mengampanyekan agar ibu-ibu di rumah dapat melakukan pemilahan sampah dari rumah," tambahnya.
Menurut dia, sampah bukan merupakan musibah, melainkan bisa menjadi sumber daya apabila dikelola dengan benar sejak awal. Pemilahan sampah tersebut dapat dilakukan dengan memilih sampah organik untuk dijadikan pupuk dan sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah.
Sementara terkait upaya pencegahan kekerdilan pada anak atau stunting, dia mengatakan saat ini pendataan anak dengan kondisi stunting di NTB dapat dilakukan di puskesmas berdasarkan sistem by name by address.
"Alhamdulillah, di NTB ada program revitalisasi posyandu. Sekarang kasus stunting di NTB sudah terdata secara by name by address. Jadi, semua posyandu di NTB memiliki data balita stunting, kemudian data itu di-input di puskesmas. Sehingga kita sudah 100 persen dapat meng-input data stunting tersebut. Di NTB, datanya sebanyak 19,2 persen, jadi kalau selama ini kami mendapatkan data sebanyak 33 persen atau 34 persen itu didapatkan dari data survei yang dilakukan lima tahun sekali," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir pengurus anggota dan pengurus dari berbagai organisasi perempuan NTB, seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) NTB, Puantiara Lombok, Majlis Ta'lim Nur-Raudoh, dan Perempuan Bintang Keluarga (Puan Tang-Ga).
"Kami sangat yakin organisasi perempuan bisa membantu program-program di NTB, termasuk juga pemberdayaan ekonomi. Wanita-wanita yang berdaya, yang bisa menghasilkan sesuatu, yang bisa memberikan manfaat bagi dirinya, keluarganya, umat, bangsa, dan negara," kata Sitti di acara halal bihalal bersama organisasi perempuan di Mataram, Rabu.
Dia berharap seluruh organisasi perempuan di NTB dapat menjadi garda terdepan dalam mengajak masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan, dengan cara menjaga kebersihan dan memilah sampah mulai dari rumah.
"Kami sangat berharap seluruh organisasi perempuan berada di depan untuk bagaimana kita sama-sama mengampanyekan agar ibu-ibu di rumah dapat melakukan pemilahan sampah dari rumah," tambahnya.
Menurut dia, sampah bukan merupakan musibah, melainkan bisa menjadi sumber daya apabila dikelola dengan benar sejak awal. Pemilahan sampah tersebut dapat dilakukan dengan memilih sampah organik untuk dijadikan pupuk dan sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah.
Sementara terkait upaya pencegahan kekerdilan pada anak atau stunting, dia mengatakan saat ini pendataan anak dengan kondisi stunting di NTB dapat dilakukan di puskesmas berdasarkan sistem by name by address.
"Alhamdulillah, di NTB ada program revitalisasi posyandu. Sekarang kasus stunting di NTB sudah terdata secara by name by address. Jadi, semua posyandu di NTB memiliki data balita stunting, kemudian data itu di-input di puskesmas. Sehingga kita sudah 100 persen dapat meng-input data stunting tersebut. Di NTB, datanya sebanyak 19,2 persen, jadi kalau selama ini kami mendapatkan data sebanyak 33 persen atau 34 persen itu didapatkan dari data survei yang dilakukan lima tahun sekali," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir pengurus anggota dan pengurus dari berbagai organisasi perempuan NTB, seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) NTB, Puantiara Lombok, Majlis Ta'lim Nur-Raudoh, dan Perempuan Bintang Keluarga (Puan Tang-Ga).