Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan empat poin penting dalam persiapan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI 2022 di Solo, 20-31 Juli.

Dalam keterangan tertulis, Rabu, poin pertama adalah dari sisi payung hukum yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pesta olahraga disabilitas se-Asia Tenggara tersebut.

"Kedua dari sisi penganggaran, ketiga dari sisi kesiapan infrastruktur, dan keempat dari sisi teknis penyelenggaraan," ujar Amali saat memimpin rapat persiapan penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Rapat kali ini dihadiri Ketua Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun dan perwakilan dari Kementerian terkait antara lain Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Hukum dan HAM.

Dalam kesempatan ini, Amali berharap Indonesia sebagai tuan rumah mampu menjadi tuan rumah yang baik, meski secara persiapan tergolong singkat.

Baca juga: Sukses di SEA Games dinilai Tim Review bukti Menpora kawal DBON
Baca juga: Menpora : Hasil SEA Games Vietnam sesuai harapan Presiden dan DBON

"Kita sudah punya pengalaman menyelenggarakan ini. Semoga dengan pengalaman tersebut, kita bisa menyelesaikan berbagai hal yang harus dipersiapkan sebelum kita melakukan kegiatan," kata Amali.

Sementara itu, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun bersyukur karena Presiden Joko Widodo dan Menpora Amali menindaklanjuti usulan menjadikan Indonesia tuan rumah ASEAN Para Games setelah Filipina pada 2019 dan Vietnam 2022 tidak menyelenggara ajang tersebut.

Padahal ASEAN Para Games biasanya diselenggarakan setelah SEA Games dengan tuan rumah yang sama. "Luar biasa pak presiden menerima usulan saya, Pak Jokowi mengatakan memang ini adalah keinginan seluruh masyarakat difabel se-ASEAN," ujar Senny.

Terkait persiapan ASEAN Para Games XI, Senny memastikan tidak ada kendala berarti. Persiapan infrastruktur sedang dilakukan renovasi oleh kementerian terkait.

Sementara Peraturan Presiden (Perpres) tengah digodok di Kementerian Hukum dan HAM, secepatnya akan diterbitkan sebagai payung hukum kegiatan. "Kalau kesiapan negara-negara peserta, mereka sudah siap datang ke sini dan sangat ingin sekali bertanding di Indonesia," kata Senny menambahkan.

Untuk Indonesia sendiri, Senny memastikan bahwa atlet sudah siap bertanding menorehkan prestasi baik itu atlet Pelatnas sebelumnya maupun sejumlah atlet yang memecahkan rekor di Peparnas XVI Papua.

Dia pun meminta Menpora Amali untuk melakukan review kembali atlet pelatnas NPC di Solo. "Tiga pekan yang lalu atlet yang belum direview sudah saya panggil ke Solo. Mereka adalah yang tampil pada PON Papua dan memiliki rekor bagus," katanya.
 

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024