Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy siapkan Desa Ekas Buana yang berada di ujung tenggara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi ikon kuliner hasil laut. "Insya Allah dalam sisa satu tahun ke depan masa jabatan saya ini program Ekas Buana menjadi pusat Kuliner, pariwisata maupun perikanan akan rampung," kata Sukiman Azmy dalam kegiatan penutupan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-113 di Desa Ekas Buana, Lombok Timur, Kamis.
Menurutnya, kegiatan TMMD yang berlangsung selama 30 hari terhitung sejak 11 Mei 2022 ini sudah banyak mendukung perkembangan dari program yang datang dari Pemerintah Pusat tersebut.
Karena itu, ia pun menyampaikan terima kasih kepada TNI yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaga untuk melaksanakan pembangunan di Desa Ekas Buana.
Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Lalu Rudy Irham Srigede yang turut hadir menyampaikan amanatnya Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto, menjelaskan bahwa TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), pemerintah daerah dan komponen bangsa lainnya.
"Di mana prioritas dari program TMMD adalah daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin atau tertinggal, terpencil atau terisolir, perbatasan atau pulau-pulau kecil terluar dan daerah kumuh perkotaan, serta daerah yang terkena bencana," kata Lalu Rudy.
Program TMMD ini, sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dengan membangun atau merehabilitasi sarana prasarana wilayah dan fasilitas sosial yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat.
Baca juga: Bupati Lombok Timur minta SPAM Sembalun dikelola baik
"Program ini juga membantu pemerintah memberdayakan wilayah serta meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah demi kepentingan pertahanan negara dan mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh, guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
TMMD ini melibatkan semua komponen bangsa, termasuk di dalamnya menurunkan 600 Prajurit TNI yang tersebar di empat kabupaten/kota Se-Bali Nusra, yakni di Kabupaten Flores Timur, Lombok Timur dan Klungkung. "Kegiatan meliputi berbagai sasaran kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, terdiri dari sasaran fisik dan nonfisik," katanya.
Sasaran fisik meliputi pembangunan infrastruktur baik fasilitas umum maupun sosial. Sedangkan sasaran non fisik berupa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat diantaranya, wawasan kebangsaan, bahaya radikalisme dan terorisme, hukum, rekrutmen TNI, kesehatan dan pertanian.
Menurutnya, kegiatan TMMD yang berlangsung selama 30 hari terhitung sejak 11 Mei 2022 ini sudah banyak mendukung perkembangan dari program yang datang dari Pemerintah Pusat tersebut.
Karena itu, ia pun menyampaikan terima kasih kepada TNI yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaga untuk melaksanakan pembangunan di Desa Ekas Buana.
Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Lalu Rudy Irham Srigede yang turut hadir menyampaikan amanatnya Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto, menjelaskan bahwa TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), pemerintah daerah dan komponen bangsa lainnya.
"Di mana prioritas dari program TMMD adalah daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin atau tertinggal, terpencil atau terisolir, perbatasan atau pulau-pulau kecil terluar dan daerah kumuh perkotaan, serta daerah yang terkena bencana," kata Lalu Rudy.
Program TMMD ini, sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dengan membangun atau merehabilitasi sarana prasarana wilayah dan fasilitas sosial yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat.
Baca juga: Bupati Lombok Timur minta SPAM Sembalun dikelola baik
"Program ini juga membantu pemerintah memberdayakan wilayah serta meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah demi kepentingan pertahanan negara dan mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh, guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
TMMD ini melibatkan semua komponen bangsa, termasuk di dalamnya menurunkan 600 Prajurit TNI yang tersebar di empat kabupaten/kota Se-Bali Nusra, yakni di Kabupaten Flores Timur, Lombok Timur dan Klungkung. "Kegiatan meliputi berbagai sasaran kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, terdiri dari sasaran fisik dan nonfisik," katanya.
Sasaran fisik meliputi pembangunan infrastruktur baik fasilitas umum maupun sosial. Sedangkan sasaran non fisik berupa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat diantaranya, wawasan kebangsaan, bahaya radikalisme dan terorisme, hukum, rekrutmen TNI, kesehatan dan pertanian.