Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengalokasikan dana Rp500 miliar  dari belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp5 triliun pada tahun 2022 untuk meningkatkan keamanan siber, termasuk pengembangan ekosistem digital perusahaan.

"Kami terus meningkatkan sistem keamanan karena BCA merupakan salah satu bank yang melakukan transaksi perbankan terbesar di Indonesia," kata Direktur BCA Haryanto Budiman dalam BCA Talk bertajuk "Waspada Modus Penipuan Siber Nasabah BCA" di Jakarta, Senin.

Menurut dia,  mayoritas penipuan kepada nasabah BCA cenderung berupa rekayasa sosial alias social engineering dibandingkan dengan serangan siber kepada sistem.

Baca juga: BI catat aliran modal asing masuk Rp10,37 triliun
Baca juga: BI edukasi QRIS dan rupiah di pawai PKB

Bagi nasabah yang terkena penipuan, EVP Center of Digital BCA, Wani Sabu, mengatakan pihaknya akan mengganti 100 persen dana nasabah, termasuk penipuan social engineering yang salah satunya adalah melalui modus skimming.

 

Pewarta : Agatha Olivia Victoria
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024