Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai turun melakukan pengobatan gratis terhadap ternak yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Hari ini  kita melaksanakan pengobatan massal di Desa Sepakek dan Sintung, Kecamatan Peringgerata," kata Kepala Dispertanak Lombok Tengah, Lalu Taufikurahman, di Praya, Senin.

Pengobatan secara gratis tahap pertama ini difokuskan di wilayah yang populasi penyebaran wabah PMK masih tinggi seperti Desa Sepakek dan Sintung  dan  beberapa desa lainnya.
  "Target pelayanan hari ini sebanyak 500 ekor," katanya seraya menambahkan bahwa target penyuntikan guna pengobatan yang dilakukan Dispertanak Lombong Tengah sebanyak 2.800 sapi, sedangkan anggaran pengobatan gratis untuk peternak tersebut berasal dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp70 juta, 

Penyebaran wabah PMK menjelang Hari Raya Idul Adha di wilayah Kabupaten Lombok Tengah saat ini terus meningkat.  Berdasarkan catatan sementara jumlah kasus PMK sebanyak 12.313 ekor sapi, 177 ekor kerbau dan 73 ekor kambing. Sedangkan total kasus PMK yang telah sembuh sebanyak 6.112 ekor yang tersebar di 108 desa di Lombok Tengah. Sisanya masih dalam tahap pengobatan.

Baca juga: PMK di Loteng mulai menyerang kerbau dan kambing
Baca juga: 1.317 ternak bergejala PMK di Garut sembuh

Sebelumnya, Pemkab Lombok Tengah telah melakukan penutupan semua pasar hewan dalam rangka mencegah penyebaran wabah PMK. Upaya itu dilakukan guna membatasi arus lalu lintas pergerakan ternak yang terkena wabah PMK. "Semua pasar hewan masih ditutup sementara waktu. Kita imbau warga membuka kios ternak penjualan hewan kurban dengan menerapkan protokol kesehatan PMK," katanya.

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024