Kendari (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar "workshop" pelibatan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pitutur kebangsaan.

"Workshop" diikuti 100 peserta dari perwakilan SMU/SMK dan mahasiswa dengan mengambil Tema "Ekspresi Indonesia Muda" bertempat di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Senin.

Ketua FKPT Provinsi Sultra Hj. Andi Intang Dulung menjelaskan kegiatan "workshop" merupakan pertemuan tatap muka perdana bidang pemuda FKPT Sultra setelah dua tahun hanya dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19.

Menurut Intang, pihaknya sengaja merangkul generasi muda agar tidak gampang terhasut menjadi pelaku terorisme dan radikalisme. Ia mengatakan generasi muda memiliki semangat tinggi dan belum mengenal jati diri sehingga perlu ada bimbingan dan arahan agar tidak terjerumus dalam paham  radikal.

Baca juga: BNPT: ASN rentan terpapar ideologi kekerasan
Baca juga: BNPT serukan narasi positif tekan kelompok radikal

Sementara itu Plt. Kasubdit Pengawasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Faizal Yan Aulia menjelaskan aksi terorisme merupakan perilaku kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia.

Bahkan, katanya, dalam beberapa kejadian, aksi terorisme melanggar hak asasi manusia (HAM) yang secara kodrati melekat dalam diri setiap orang, yakni hak untuk merasa nyaman maupun hak untuk hidup.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024