Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar ideologi kekerasan, sehingga kegiatan wawasan kebangsaan perlu digencarkan.

"Kami juga menyadari bahwa pegawai negeri termasuk salah satu kelompok yang rentan terpengaruh, terpapar," kata Boy kepada wartawan dalam konferensi pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin.

Dia mengungkapkan BNPT sebelumnya pernah menemukan sejumlah rumah ibadah di lingkungan instansi pemerintahan yang digunakan untuk melakukan propaganda ideologi kekerasan.

Baca juga: BNPT serukan narasi positif tekan kelompok radikal
Baca juga: Politisasi agama bisa picu radikalisme dan terorisme

Oleh karena itu, Boy menilai para pimpinan lembaga pemerintahan harus memperkuat empat pilar kebangsaan Indonesia guna memperkuat ketahanan ASN dari paparan ideologi tersebut. "Yang terpenting, ke depan ini, para ASN harus kita jaga bersama. Kami mengingatkan bahwa penguatan empat pilar kebangsaan kita adalah kewajiban bersama," tegasnya.

Empat pilar kebangsaan tersebut adalah pemahaman terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.



 

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024