Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni Wiyatno mengatakan pengelolaan sampah yang baik mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. "Permasalahan sampah tidak berakhir pada masalah pengelolaannya saja, karena sampah juga salah satu penghasil emisi gas rumah kaca. Pengelolaan sampah yang baik dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Tri dalam Webinar Penanganan Sampah di Indonesia: Antara Idealita dan Realita yang dikutip dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Tri menuturkan pengelolaan sampah yang baik harus diawali dengan pengurangan sampah dari sumber, yakni dari konsumen atau rumah tangga. Masyarakat dapat melakukan daur ulang sampah, memilah sampah serta mengurangi produksi sampah.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wilda Yanti mengatakan edukasi masyarakat merupakan aspek terpenting dalam pengelolaan sampah. "Aspek edukasi merupakan investasi tertinggi dalam aspek pengelolaan sampah. Prinsip dasar dalam pengelolaan sampah adalah bagaimana cara untuk mencegah adanya sampah dan mengurangi adanya timbunan sampah," tuturnya.
Wilda mengatakan pengelolaan sampah harus memenuhi konsep dasar yaitu mengurangi, memilah, memanfaatkan dan mendaur ulang sampah. "Kunci dalam ekonomi sirkular adalah pemilahan, bahkan biaya yang dikeluarkan dalam pemilahan bisa mencapai 60 persen," ujarnya.
Baca juga: Seminar "greenhouse" dan irigasi presisi digelar di IPB
Baca juga: Wamenkeu: Biaya mitigasi perubahan iklim mencapai Rp3.779 triliun
Tri menuturkan pengelolaan sampah yang baik harus diawali dengan pengurangan sampah dari sumber, yakni dari konsumen atau rumah tangga. Masyarakat dapat melakukan daur ulang sampah, memilah sampah serta mengurangi produksi sampah.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wilda Yanti mengatakan edukasi masyarakat merupakan aspek terpenting dalam pengelolaan sampah. "Aspek edukasi merupakan investasi tertinggi dalam aspek pengelolaan sampah. Prinsip dasar dalam pengelolaan sampah adalah bagaimana cara untuk mencegah adanya sampah dan mengurangi adanya timbunan sampah," tuturnya.
Wilda mengatakan pengelolaan sampah harus memenuhi konsep dasar yaitu mengurangi, memilah, memanfaatkan dan mendaur ulang sampah. "Kunci dalam ekonomi sirkular adalah pemilahan, bahkan biaya yang dikeluarkan dalam pemilahan bisa mencapai 60 persen," ujarnya.
Baca juga: Seminar "greenhouse" dan irigasi presisi digelar di IPB
Baca juga: Wamenkeu: Biaya mitigasi perubahan iklim mencapai Rp3.779 triliun