Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah berharap Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bisa direvitalisasi mengikuti perkembangan zaman. "Harapan saya jangan sampai di KNPI ini menjadi tempat berkumpulnya mantan-mantan ketua yang sudah tidak lagi produktif. Jadi, harus direvitalisasi karena dunia sudah berbeda," ujarnya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI NTB di Lombok Barat, Senin.
Orang nomor satu di Pemprov NTB itu mengatakan, organisasi kepemudaan seperti KNPI ini memiliki sejarah yang panjang. Biasanya dulu yang masuk pengurus DPD KNPI ini adalah orang-orang yang teruji setelah menjadi pimpinan organisasi kepemudaan sebelumnya.
"Ketika mereka menjadi Ketua HMI, Ketua Pemuda Muhammadiyah, dan lain sebagainya kemudian pengalamannya disatukan dalam wadah yang namanya KNPI," ucap Zulkieflimansyah.
Menurutnya, jika dulu KNPI ini adalah kawah candradimuka dari pemimpin-pemimpin masa depan. Namun, kata dia, saat ini "setting" dunia itu berbeda. Oleh karena itu, Rakerda DPD KNPI, diharapkan jangan membuat program yang menghadirkan diskusi tetapi buatlah program-program yang menjadi refleksi supaya potensi besar yang dimiliki NTB ada alirannya.
Baca juga: Eks calon Wali Kota Mataram terpilih Ketua KNPI NTB
"Mudah-mudahan, di masa yang akan datang sinergi dan kolaborasi saya sebagai Gubernur, dan sebagai senior teman- teman akan terus saling berkomunikasi dan bekerja sama," katanya.
Ketua DPD KNPI NTB, Taufik Hidayat mengatakan mengapresiasi dua kegiatan internasional di NTB yang telah sukses digelar oleh provinsi yang kecil yang tidak mungkin jadi representasi bagi Indonesia.
"Walaupun kecil, kita memiliki tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu kita memiliki kepala daerah yang hebat sehingga kegiatan internasional MotoGP dan MXGP Samota Sumbawa bisa digelar," ujarnya.
Baca juga: KNPI siap menjadi fasilitator rekonsiliasi
Menurutnya, dari dua ajang tersebut ekonomi kreatif kian meningkat mengingat era teknologi makin berkembang. Karenanya DPD KNPI NTB mendorong peningkatan ekonomi digital dalam rangka mengikuti standardisasi kegiatan internasional MotoGP dan MXGP.
"Mengingat MotoGP masih akan digelar sembilan tahun lagi harus disiapkan dari sekarang kalau tidak anak-anak muda ini, para pelaku UMKM tidak mengikuti standardisasi maka akan sulit bersaing di kancah internasional," katanya.
Orang nomor satu di Pemprov NTB itu mengatakan, organisasi kepemudaan seperti KNPI ini memiliki sejarah yang panjang. Biasanya dulu yang masuk pengurus DPD KNPI ini adalah orang-orang yang teruji setelah menjadi pimpinan organisasi kepemudaan sebelumnya.
"Ketika mereka menjadi Ketua HMI, Ketua Pemuda Muhammadiyah, dan lain sebagainya kemudian pengalamannya disatukan dalam wadah yang namanya KNPI," ucap Zulkieflimansyah.
Menurutnya, jika dulu KNPI ini adalah kawah candradimuka dari pemimpin-pemimpin masa depan. Namun, kata dia, saat ini "setting" dunia itu berbeda. Oleh karena itu, Rakerda DPD KNPI, diharapkan jangan membuat program yang menghadirkan diskusi tetapi buatlah program-program yang menjadi refleksi supaya potensi besar yang dimiliki NTB ada alirannya.
Baca juga: Eks calon Wali Kota Mataram terpilih Ketua KNPI NTB
"Mudah-mudahan, di masa yang akan datang sinergi dan kolaborasi saya sebagai Gubernur, dan sebagai senior teman- teman akan terus saling berkomunikasi dan bekerja sama," katanya.
Ketua DPD KNPI NTB, Taufik Hidayat mengatakan mengapresiasi dua kegiatan internasional di NTB yang telah sukses digelar oleh provinsi yang kecil yang tidak mungkin jadi representasi bagi Indonesia.
"Walaupun kecil, kita memiliki tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu kita memiliki kepala daerah yang hebat sehingga kegiatan internasional MotoGP dan MXGP Samota Sumbawa bisa digelar," ujarnya.
Baca juga: KNPI siap menjadi fasilitator rekonsiliasi
Menurutnya, dari dua ajang tersebut ekonomi kreatif kian meningkat mengingat era teknologi makin berkembang. Karenanya DPD KNPI NTB mendorong peningkatan ekonomi digital dalam rangka mengikuti standardisasi kegiatan internasional MotoGP dan MXGP.
"Mengingat MotoGP masih akan digelar sembilan tahun lagi harus disiapkan dari sekarang kalau tidak anak-anak muda ini, para pelaku UMKM tidak mengikuti standardisasi maka akan sulit bersaing di kancah internasional," katanya.