Mataram (ANTARA) - Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri menghibahkan Helikopter Leonardo (AgustaWestland) AW-169 kepada Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat pada Peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara.
"Jadi pada Hari Bhayangkara Ke-76 ini, Mabes Polri melalui Korpolairud Baharkam memberikan bantuan operasional udara kepada kami untuk mendukung pengamanan di Mandalika yang sudah ditetapkan Presiden sebagai salah satu destinasi super prioritas di Indonesia," kata Direktur Polairud Polda NTB Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga di Mataram, Selasa.
Dengan mendapat dukungan sarana operasional pengamanan udara, ujarnya, Polda NTB menyediakan hanggar khusus untuk menampung Helikopter AW-169 tersebut. Hanggar dengan nama Pejuang Tangguh Polda NTB itu turut diresmikan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto dalam acara Peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara.
Baca juga: Kapolda NTB harapkan kemitraan dengan media terus terbangun
"Hanggar ini disiapkan sebagai sarana pelengkap untuk menempatkan helikopter agar terlindung dari hujan dan panas sehingga usia pakai bisa panjang," ujarnya.
Pada momentum peringatan HUT Bhayangkara ini, Kobul meyakinkan bahwa jajaran polairud akan bertugas lebih baik, khususnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Apalagi dengan adanya dukungan operasional pengamanan Helikopter AW-169 ini, ke depannya kami akan semakin semangat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya melalui udara," ucap dia.
Menurutnya, dengan dukungan operasional dari Mabes Polri akan membuat tugas Direktorat Polairud Polda NTB lebih mudah, khususnya dalam hal pemantauan. "Contohnya memantau kemacetan arus lalu lintas, 'illegal logging', 'illegal mining', dan bencana, semua bisa kami pantau melalui udara," katanya.
Ia meyakinkan bahwa Helikopter AW-169 sangat mendukung tugas di lapangan. Bukan hanya di darat, namun di kawasan perairan.
Baca juga: Kapolda NTB nyatakan Polri harus fokus pencegahan
"Jadi Helikopter AW-169 dibuat untuk banyak hal, yakni pemantauan dari udara, evakuasi SAR maupun kegiatan sosial, seperti menyalurkan bantuan ke wilayah terisolir. Pilot-pilot kami bisa diandalkan untuk mendapat informasi yang cepat dan akurat," ujar Kobul.
Kobul meyakinkan keberadaan Helikopter AW-169 tersebut kini telah melengkapi sarana operasional pengamanan polairud. Sejauh ini sarana pengamanan yang dimiliki polairud hanya untuk kawasan perairan.
Ia mengatakan Ditpolairud Polda NTB beserta satuan jajaran tingkat polres kabupaten/kota memiliki 38 kapal pengamanan yang terdiri atas kapal cepat tipe C2 dan perahu karet.
"Jadi pada Hari Bhayangkara Ke-76 ini, Mabes Polri melalui Korpolairud Baharkam memberikan bantuan operasional udara kepada kami untuk mendukung pengamanan di Mandalika yang sudah ditetapkan Presiden sebagai salah satu destinasi super prioritas di Indonesia," kata Direktur Polairud Polda NTB Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga di Mataram, Selasa.
Dengan mendapat dukungan sarana operasional pengamanan udara, ujarnya, Polda NTB menyediakan hanggar khusus untuk menampung Helikopter AW-169 tersebut. Hanggar dengan nama Pejuang Tangguh Polda NTB itu turut diresmikan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto dalam acara Peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara.
Baca juga: Kapolda NTB harapkan kemitraan dengan media terus terbangun
"Hanggar ini disiapkan sebagai sarana pelengkap untuk menempatkan helikopter agar terlindung dari hujan dan panas sehingga usia pakai bisa panjang," ujarnya.
Pada momentum peringatan HUT Bhayangkara ini, Kobul meyakinkan bahwa jajaran polairud akan bertugas lebih baik, khususnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Apalagi dengan adanya dukungan operasional pengamanan Helikopter AW-169 ini, ke depannya kami akan semakin semangat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya melalui udara," ucap dia.
Menurutnya, dengan dukungan operasional dari Mabes Polri akan membuat tugas Direktorat Polairud Polda NTB lebih mudah, khususnya dalam hal pemantauan. "Contohnya memantau kemacetan arus lalu lintas, 'illegal logging', 'illegal mining', dan bencana, semua bisa kami pantau melalui udara," katanya.
Ia meyakinkan bahwa Helikopter AW-169 sangat mendukung tugas di lapangan. Bukan hanya di darat, namun di kawasan perairan.
Baca juga: Kapolda NTB nyatakan Polri harus fokus pencegahan
"Jadi Helikopter AW-169 dibuat untuk banyak hal, yakni pemantauan dari udara, evakuasi SAR maupun kegiatan sosial, seperti menyalurkan bantuan ke wilayah terisolir. Pilot-pilot kami bisa diandalkan untuk mendapat informasi yang cepat dan akurat," ujar Kobul.
Kobul meyakinkan keberadaan Helikopter AW-169 tersebut kini telah melengkapi sarana operasional pengamanan polairud. Sejauh ini sarana pengamanan yang dimiliki polairud hanya untuk kawasan perairan.
Ia mengatakan Ditpolairud Polda NTB beserta satuan jajaran tingkat polres kabupaten/kota memiliki 38 kapal pengamanan yang terdiri atas kapal cepat tipe C2 dan perahu karet.