Mataram (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menangkap pria terduga pengedar sabu-sabu berinisial AH (20), yang mengaku dirinya adik seorang anggota DPRD Lombok Barat.
Kepala Satresnarkoba Polresta Mataram Komisaris Polisi I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Rabu, mengatakan, AH tertangkap ketika akan menyerahkan poket sabu-sabu kepada pria berinisial HF (17).
"Dari pengintaian lapangan, keduanya berhasil kami tangkap. Lokasi penangkapan di gang rumahnya (AH), di Desa Sembung, Lombok Barat," kata Yogi.
Dalam penangkapan yang berlangsung Selasa (5/7) malam, sekitar pukul 23.30 Wita, polisi menangkap keduanya dengan barang bukti satu poket plastik kecil berisi sabu-sabu.
Saat ditangkap petugas, AH mengeluarkan pernyataan dirinya adik seorang anggota legislatif yang kini masih aktif duduk di kursi DPRD Lombok Barat.
Terlepas dari pengakuan tersebut, Yogi memastikan pihaknya tetap menangani kasus ini sesuai temuan lapangan, yakni adanya dugaan peredaran narkoba yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Dalam penangkapan keduanya, polisi menyita telepon seluler mereka. Termasuk melakukan penggeledahan di rumah AH dan cek urine terhadap keduanya.
"Memang di rumahnya (AH) tidak ada barang bukti (narkoba) yang kami temukan, tetapi dari hasil tes urine, pemilik barang (AH) positif. Kalau rekan-nya (HF) negatif," ucap dia.
lebih lanjut, pihak kepolisian kini mengamankan kedua pelaku dan barang bukti di Polresta Mataram untuk pemeriksaan mendalam perihal asal-usul barang tersebut.
"Jadi pemeriksaan masih berjalan. Pendalaman terus dilakukan, salah satunya memeriksa jejak digital dari handphone mereka. Kami akan telusuri peran dan jaringan keduanya," kata Yogi.
Kepala Satresnarkoba Polresta Mataram Komisaris Polisi I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Rabu, mengatakan, AH tertangkap ketika akan menyerahkan poket sabu-sabu kepada pria berinisial HF (17).
"Dari pengintaian lapangan, keduanya berhasil kami tangkap. Lokasi penangkapan di gang rumahnya (AH), di Desa Sembung, Lombok Barat," kata Yogi.
Dalam penangkapan yang berlangsung Selasa (5/7) malam, sekitar pukul 23.30 Wita, polisi menangkap keduanya dengan barang bukti satu poket plastik kecil berisi sabu-sabu.
Saat ditangkap petugas, AH mengeluarkan pernyataan dirinya adik seorang anggota legislatif yang kini masih aktif duduk di kursi DPRD Lombok Barat.
Terlepas dari pengakuan tersebut, Yogi memastikan pihaknya tetap menangani kasus ini sesuai temuan lapangan, yakni adanya dugaan peredaran narkoba yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Dalam penangkapan keduanya, polisi menyita telepon seluler mereka. Termasuk melakukan penggeledahan di rumah AH dan cek urine terhadap keduanya.
"Memang di rumahnya (AH) tidak ada barang bukti (narkoba) yang kami temukan, tetapi dari hasil tes urine, pemilik barang (AH) positif. Kalau rekan-nya (HF) negatif," ucap dia.
lebih lanjut, pihak kepolisian kini mengamankan kedua pelaku dan barang bukti di Polresta Mataram untuk pemeriksaan mendalam perihal asal-usul barang tersebut.
"Jadi pemeriksaan masih berjalan. Pendalaman terus dilakukan, salah satunya memeriksa jejak digital dari handphone mereka. Kami akan telusuri peran dan jaringan keduanya," kata Yogi.