Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 di sekolah sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. "Jika kita ingin siswa tetap bisa belajar dengan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) penuh, harus ada komitmen sama untuk melakukan langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Yusuf menyikapi arahan dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang meminta agar Disdik mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 di sekolah sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 karena di beberapa daerah terjadi peningkatan kasus.
Terkait dengan itu, lanjut Yusuf yang baru saja dilantik dan diambil sumpah jabatannya, pihaknya akan meminta kepala sekolah untuk kembali memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan, dan memakai masker. "Kami juga akan melakukan survei dan mengambil sampel dari minimal 10 siswa dari sekolah berbeda, terkait dengan layanan pencegahan COVID-19," katanya.
Baca juga: Menko Perekonomian sebut Indonesia salah satu negara terbaik tangani pandemi
Baca juga: 7.000 nakes Mataram segera dapat booster kedua
Dia berharap Satgas COVID-19 di sekolah bisa memperketat pengawasan prokes di lingkungan sekolah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun, hingga saat ini belum ada sekolah kembali menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) akibat adanya penularan COVID-19 di sekolah. "Alhamdulillah, sampai saat ini semua sekolah masih melaksanakan PTM penuh," kata Yusuf yang sebelumnya menjabat Pengawas Sekolah Ahli Madya Disdik Kota Mataram.
Pernyataan itu disampaikan Yusuf menyikapi arahan dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang meminta agar Disdik mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 di sekolah sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 karena di beberapa daerah terjadi peningkatan kasus.
Terkait dengan itu, lanjut Yusuf yang baru saja dilantik dan diambil sumpah jabatannya, pihaknya akan meminta kepala sekolah untuk kembali memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan, dan memakai masker. "Kami juga akan melakukan survei dan mengambil sampel dari minimal 10 siswa dari sekolah berbeda, terkait dengan layanan pencegahan COVID-19," katanya.
Baca juga: Menko Perekonomian sebut Indonesia salah satu negara terbaik tangani pandemi
Baca juga: 7.000 nakes Mataram segera dapat booster kedua
Dia berharap Satgas COVID-19 di sekolah bisa memperketat pengawasan prokes di lingkungan sekolah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun, hingga saat ini belum ada sekolah kembali menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) akibat adanya penularan COVID-19 di sekolah. "Alhamdulillah, sampai saat ini semua sekolah masih melaksanakan PTM penuh," kata Yusuf yang sebelumnya menjabat Pengawas Sekolah Ahli Madya Disdik Kota Mataram.