Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengajak Persatuan Perempuan (PerPu) Lombok Timur untuk dapat mengedukasi masyarakat terkait pencegahan perkawinan anak yang dapat berisiko meningkatkan kasus stunting atau kekerdilan pada bayi baru lahir.

"Saya meminta khusus pada persatuan ini bagaimana mengedukasi untuk mencegah perkawinan di usia dini. Pernikahan dini masih banyak perlu dipertimbangkan, di mana mereka masih punya kesempatan untuk sekolah," katanya saat menghadiri Rakor Program Persatuan Perempuan Lombok Timur di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah terus memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikan, mulai dari adanya beasiswa, bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB memiliki terobosan SMA/SMK terbuka.

"Terima kasih juga kepada Kadis Pendidikan yang punya terobosan dengan mendirikan SMA/SMK terbuka. Sehingga terbuka kesempatan untuk tetap menamatkan pendidikannya khususnya jenjang SMA/SMK terbuka," ujarnya.

Baca juga: Wagub NTB mengajak remaja tak menikah dini

Bang Zul sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa perempuan tidak hanya mempertahankan keibuan-nya, namun juga harus mampu berkontribusi penting bagi keluarga dan daerah.

"Sudah saatnya perempuan-perempuan NTB tidak hanya mempertahankan keibuan-nya tetapi juga punya kontribusi penting. Apalagi Sekarang itu riset membuktikan bahwa banyak ibu-ibunya lebih pintar dari bapak-bapak-nya. Oleh karena itu dengan terbitnya persatuan Perempuan Lombok Timur tanpa harus keluar dari kuadrat keibuan-nya serta NTB mampu menunjukkan produktif-nya," kata Zulkieflimansyah.

Ketua Persatuan Perempuan Lombok Timur, Nurasiah mengatakan bahwa peran serta persatuan bagi dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi. Berbagai tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak juga merupakan faktor penghambat terhadap upaya peningkatan kualitas dan peran perempuan di mana itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

Baca juga: Cegah pernikahan dini untuk atasi kekerdilan di Sulteng

"Ketimpangan dan kekurangan peran serta perempuan dalam rendahnya kualitas hidup perempuan secara umum. Jika kualitas perempuan buruk maka buruk pula kualitas manusia. Perempuan menjadi penentu kualitas generasi penerus. Potensi perempuan sangat besar harus diberikan ruang agar kontribusi-nya menjadi maksimal," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki potensi di semua bidang yang tentunya bisa saling melengkapi. Maka untuk itu melalui organisasi perempuan ini, dirinya berharap pemerintah daerah untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Akhiri peradangan perempuan dan akhiri akses ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan," demikian Nurasiah.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024