Lombok Timur, 17/3 (ANTARA) - Jembatan Belanting di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, ambruk diterjang banjir bandang susulan yang mengakibatkan sejumlah dusun terisolasi.
Wartawan ANTARA Mataram di lokasi kejadian, Sabtu, melaporkan jembatan Belanting yang dibangun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat itu ambruk dan putus setelah diterjang banjir bandang susulan pada Jumat (16/3) malam sekitar pukul 09.30 WITA.
Banjir bandang melanda 10 desa di Kecamatan Sambelia sejak Selasa (13/3) dan hingga Sabtu (17/3) masih terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang.
Putusnya jembatan Belanting tersebut menyebabkan sejumlah dusun yang ada di Desa Belanting, Dara Kunci dan Desa Obel-obel terisolasi.
Tidak ada jalur alternatif lain yang bisa ditembus oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena akses jalan dan lima jembatan lainnya yang menghubungkan satu desa dengan desa lain di Kecamatan Sambelia, juga terputus diterjang banjir bandang yang terjadi Selasa (13/3).
Puluhan warga bersama tim penanganan bencana dari anggota TNI Angkatan Darat (AD) membuat jembatan darurat dari dua batang pohon pinang dan membentangkan tali pengaman sepanjang 10 meter.
Meski demikian, warga tetap tidak berani menyeberang karena arus air sungai Belanting cukup deras dan di bawahnya terdapat tumpukan batu berukuran relatif besar.
Tim satuan tugas (Satgas) bencana Sambelia dan Sembalun, yang terdiri atas unsur Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lombok Timur bersama TNI Angkatan Darat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur serta sejumlah relawan berupaya membuat jembatan darurat yang lebih aman untuk dilalui warga.
"Kami sedang mencari titik yang bisa menjadi alternatif membangun jembatan darurat. Dinas PU sudah melakukan pengukuran," kata Koordinator Satgas Bencana Sambelia-Sembalun Komandan Distrik Militer (Dandim) Lombok Timur Letkol Inf Armansyah.
Bupati Lombok Timur H Sukiman Azmy, kata dia, menginginkan agar jembatan darurat segera dibangun untuk memperlancar distribusi bantuan bahan makanan ke dusun-dusun yang terkena dampak banjir bandang dan masih terisolasi akibat jembatan putus.
Mengenai penanganan pengungsi, Armansyah mengatakan, ratusan anggotanya sudah diterjunkan untuk membantu penanganan ribuan pengungsi yang ditampung di SMP Negeri 2 Belanting dan Kantor Desa Dara Kunci dan Kantor Desa Belanting.
"Kami juga sudah membangun dapur umum darurat di halaman SMP Negeri 2 Belanting. Anggota saya yang memasak dibantu ibu-ibu yang mengungsi," ujarnya. (*)
Wartawan ANTARA Mataram di lokasi kejadian, Sabtu, melaporkan jembatan Belanting yang dibangun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat itu ambruk dan putus setelah diterjang banjir bandang susulan pada Jumat (16/3) malam sekitar pukul 09.30 WITA.
Banjir bandang melanda 10 desa di Kecamatan Sambelia sejak Selasa (13/3) dan hingga Sabtu (17/3) masih terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang.
Putusnya jembatan Belanting tersebut menyebabkan sejumlah dusun yang ada di Desa Belanting, Dara Kunci dan Desa Obel-obel terisolasi.
Tidak ada jalur alternatif lain yang bisa ditembus oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena akses jalan dan lima jembatan lainnya yang menghubungkan satu desa dengan desa lain di Kecamatan Sambelia, juga terputus diterjang banjir bandang yang terjadi Selasa (13/3).
Puluhan warga bersama tim penanganan bencana dari anggota TNI Angkatan Darat (AD) membuat jembatan darurat dari dua batang pohon pinang dan membentangkan tali pengaman sepanjang 10 meter.
Meski demikian, warga tetap tidak berani menyeberang karena arus air sungai Belanting cukup deras dan di bawahnya terdapat tumpukan batu berukuran relatif besar.
Tim satuan tugas (Satgas) bencana Sambelia dan Sembalun, yang terdiri atas unsur Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lombok Timur bersama TNI Angkatan Darat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur serta sejumlah relawan berupaya membuat jembatan darurat yang lebih aman untuk dilalui warga.
"Kami sedang mencari titik yang bisa menjadi alternatif membangun jembatan darurat. Dinas PU sudah melakukan pengukuran," kata Koordinator Satgas Bencana Sambelia-Sembalun Komandan Distrik Militer (Dandim) Lombok Timur Letkol Inf Armansyah.
Bupati Lombok Timur H Sukiman Azmy, kata dia, menginginkan agar jembatan darurat segera dibangun untuk memperlancar distribusi bantuan bahan makanan ke dusun-dusun yang terkena dampak banjir bandang dan masih terisolasi akibat jembatan putus.
Mengenai penanganan pengungsi, Armansyah mengatakan, ratusan anggotanya sudah diterjunkan untuk membantu penanganan ribuan pengungsi yang ditampung di SMP Negeri 2 Belanting dan Kantor Desa Dara Kunci dan Kantor Desa Belanting.
"Kami juga sudah membangun dapur umum darurat di halaman SMP Negeri 2 Belanting. Anggota saya yang memasak dibantu ibu-ibu yang mengungsi," ujarnya. (*)