Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pecinta olahraga ekstrim sepeda downhill di Lombok Timur ataupun NTB, kini dapat menjadikan King of Bornong Enduro menjadi salah satu kompetisi yang harus dijajal karena telah masuk dalam kalender even Kabupaten Lombok Timur.
King of Bornong Enduro menjadi sport tourism pertama yang masuk kalender event Lombok Timur. Keberlanjutannya sebagai tolak ukur kesuksesan pelaksanaan sebuah event.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Iswan Rakhmadi saat di jumpai di Bornong Bike Park, Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Sabtu (27/8/2022).
"Kunci kesuksesan even itu adalah sustainability. Saya optimis karena ini warna baru wisata Lombok Timur," kata Iswan.
Ia menilai, masyarakat setempat telah merasakan dampak pelaksanaan event ini. Terbukti dengan banyaknya peserta yang menginap di rumah-rumah penduduk.
Kedepan, tentu diperlukan ketersediaan penginapan yang terstandarisasi. "Bila perlu ada homestray atau hotel. Nanti kemudian infrastrukturnya kita tingkatkan," ucapnya.
Ia pun berharap, agar desa-desa di Lombok Timur terua mengembangkan event-event berbasis wisata. Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat dirangkaikan menjadi event yang komplit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lotim, drg. Asrul Sani mengatakan Bornong Bike Park bisa menjadi salah satu alternatif venue cabang olahraga (Cabor) sepeda downhill pada Pekan Olahraga Nasional (PON) NTB 2028.
Dari informasi yang didapatkan, Sembalun diusulkan sebagai lokasi cabor paralayang dan downhill. Namun menilik potensi Bornong Bike Park, tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu venue yang dipertimbangkan oleh KONI.
"Kami juga akan mengusulkan Bornong Bike Park untuk menambah rekomendasi pada cabor yang akan dipertandingkan. Meskipun tergolong baru, kalau melihat potensi, saya rasa ini layak untuk kita rekomendasikan," terangnya.
Ketua Panitia King of Bornong Enduro, Masri mengatakan keberadaan Bornong Bike Park ini menjadi salah satu peluang baru bagi masyarakat Aik Prapa. Dahulunya yang hanya tergantung pada pemanfaatan pertanian di zona pemanfaatan tradisional TNGR.
Sejak dilakukan pembinaan dari tahun 2021, Bornong Bike Park bisa terbentuk dan menjadi salah satu lokasi favorit pecinta downhill. Bahkan, ide menggelar event balap sepeda downhill juga berasal dari komunitas sepeda downhill.
"Ide untuk kejuaraan ini juga atas saran dari teman-teman komunitas," tuturnya.
King of Bornong Enduro menjadi sport tourism pertama yang masuk kalender event Lombok Timur. Keberlanjutannya sebagai tolak ukur kesuksesan pelaksanaan sebuah event.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Iswan Rakhmadi saat di jumpai di Bornong Bike Park, Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Sabtu (27/8/2022).
"Kunci kesuksesan even itu adalah sustainability. Saya optimis karena ini warna baru wisata Lombok Timur," kata Iswan.
Ia menilai, masyarakat setempat telah merasakan dampak pelaksanaan event ini. Terbukti dengan banyaknya peserta yang menginap di rumah-rumah penduduk.
Kedepan, tentu diperlukan ketersediaan penginapan yang terstandarisasi. "Bila perlu ada homestray atau hotel. Nanti kemudian infrastrukturnya kita tingkatkan," ucapnya.
Ia pun berharap, agar desa-desa di Lombok Timur terua mengembangkan event-event berbasis wisata. Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat dirangkaikan menjadi event yang komplit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lotim, drg. Asrul Sani mengatakan Bornong Bike Park bisa menjadi salah satu alternatif venue cabang olahraga (Cabor) sepeda downhill pada Pekan Olahraga Nasional (PON) NTB 2028.
Dari informasi yang didapatkan, Sembalun diusulkan sebagai lokasi cabor paralayang dan downhill. Namun menilik potensi Bornong Bike Park, tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu venue yang dipertimbangkan oleh KONI.
"Kami juga akan mengusulkan Bornong Bike Park untuk menambah rekomendasi pada cabor yang akan dipertandingkan. Meskipun tergolong baru, kalau melihat potensi, saya rasa ini layak untuk kita rekomendasikan," terangnya.
Ketua Panitia King of Bornong Enduro, Masri mengatakan keberadaan Bornong Bike Park ini menjadi salah satu peluang baru bagi masyarakat Aik Prapa. Dahulunya yang hanya tergantung pada pemanfaatan pertanian di zona pemanfaatan tradisional TNGR.
Sejak dilakukan pembinaan dari tahun 2021, Bornong Bike Park bisa terbentuk dan menjadi salah satu lokasi favorit pecinta downhill. Bahkan, ide menggelar event balap sepeda downhill juga berasal dari komunitas sepeda downhill.
"Ide untuk kejuaraan ini juga atas saran dari teman-teman komunitas," tuturnya.